SERANG – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu kampus tertua yang berada di Provinsi Banten. Berdiri sejak 1 Oktober 1981, Untirta berbenah menjadi Perguruan Tinggi Negeri dari yang sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Hukum.
Untirta menjadi kampus negeri sejak tanggal 9 Maret 2001 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 2001.
Kini Untirta sedang berbenah diri kembali untuk menuju era keemasan seperti halnya Kesultanan Banten. Untirta tinggal menunggu waktu untuk peresmian gedung yang baru di Kawasan Jalan Raya Palima Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Banten.
Tidak tanggung-tanggung, saat ini Untirta telah menyelesaikan setidaknya 17 hektare pembangunan gedung baru dari total sebanyak 26 hektare yang disiapkan.
Rektor Untirta, Prof Fatah Sulaiman menyambut baik dan sangat tidak menyangka Untirta akan menjadi salah satu kampus peradaban baru dan menjelma sebagai kekuatan dan spirit masyarakat Banten di kancah nasional.
Ia menceritakan, pada saat Rektor Untirta yang pertama dan kedua, wacana pembangunan Gedung baru sudah disiapkan. Akan tetapi hal tersebut tidak kunjung dapat dilakukan, dikarenakan Untirta tidak memiliki kepemilikan lahan pada saat itu.
Kemudian saat Sholeh Hidayat menjadi rektor, wacana tersebut semakin terlihat nyata, dikarenakan proses sertifikat kepemilikan lahan sudah selesai saat ia menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kerjasama Perencanaan dan Informasi.
Kerjasama pun sudah dijalankan dengan Islamic Development Bank dan proses pembangunan sudah berjalan dan ditargetkan pada tanggal 15 Desember mendatang, Pusdainfo Untirta akan berkantor di sana.
Ia menceritakan tentang konsep green and smart kampus yang berada di gedung baru. Menurutnya, green and smart kampus merupakan suatu tindak lanjut dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan konsep Kampus Merdeka.
Menurutnya saat ini sudah saatnya Untirta menjadi kampus percontohan bagi perguruan tinggi lainnya untuk mampu menghadirkan suasana kampus dengan alam yang sejuk dan penuh pepohonan.
Untuk desain kampus, pihaknya selalu terbuka dan berdiskusi dengan para tokoh masyarakat yang berada di Banten untuk merumuskan apa yang menjadi harapan besar masyarakat Banten.
“Maka kita buatlah Menara Banten itu. Ada filosofi nya terdapat 5 pundakan yang berdiri kokoh diatas gedung rektorat itu menandakan rukun Islam yang kelima, sampai diatas satu itu melambangkan puncak kejayaan pada suatu masa,” ujarnya saat ditemui di salah satu hotel di Kota Serang, saat media Gathering dengan Awak Media, Kota Serang, Jumat (27/11/2020).
Menara tersebut, menurutnya adalah simbol kekuatan religius masyarakat Banten yang akan menjadi pergerakan menuju era keemasan kembali.
Selain itu, didalam area kampus terdapat venue yang bertuliskan ‘Jawara’ yang disingkat dari Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, dan Akuntabel.
“Tak hanya itu, nantinya dalam fasilitas dan prasarana yang akan ada di kampus baru yaitu akan ada venue olahraga seperti sport center, danau, dan untuk kantin nantinya akan melakukan pelayanan dengan mode transaksi online,” ucapnya. (Dhe/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
