Beranda Hukum Terduga Teroris Asal Ciputat Berniat Ledakkan Bom Industri China

Terduga Teroris Asal Ciputat Berniat Ledakkan Bom Industri China

Ilustrasi - foto istimewa google.com

TANGSEL – Terduga teroris di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) mengungkapkan ingin meledakkan industri asing terutama industri China. Pengakuan pria yang juga driver ojek online itu melalui video berdurasi 1 menit 52 detik.

Pengakuan itu pun membuat sang istri, Ningsih terkejut. Ningsih yang ditemui di kediamannya di kontrakan MNM Jalan Cirendeu Indah IV itu mengaku, kaget lantaran tak menyangka suaminya memiliki niatan sejauh itu.

“Saya kaget lagi. Lemes. Kok gitu amat. Nggak kasihan istri sama anak, nggak kasihan emaknya struk,” kata Ningsih melansir suara.com (jaringan BantenNews.co.id), Sabtu (3/4/2021).

Ningsih mengaku tak percaya bahwa suaminya itu terlibat dalam perakitan bom. Pasalnya, suaminya itu tak pernah bisa membetulkan kabel yang putus.

Bahkan tabung gas LPG bocor dan keran rusak pun harus meminta bantuan pada tetangga.

“Masih nggak percaya aja. Saya tahunya dia pergi ngaji. Orang suruh betulin kabel gosokan aja nggak bisa. Sampai sekarang gosokannya ngedablek tuh. Enggak open sama istri. Keran rusak nggak bisa, gas bocor aja nggak tahu. Nggak bisa apa-apa. Makanya saya kaget katanya dia ngerakit bom. Kok ngerakit bom? Nggak abis pikir kalau sampe ngerakit bom,” ungkapnya heran.

Dari video yang beredar, Ahmad Junaidi mengaku, sebagai simpatisan FPI sejak Habib Rizieq kembali pulang ke Indonesia.

Junaidi, berniat meledakkan industri asing yang ada di Indonesia, terutama China, setelah mendapat dukungan semangat dari temannya Bambang dan Agus.

Soal Bambang dan Agus itu, Ningsih mengaku, tak pernah kenal dan tahu sosok dua orang yang disebut suaminya itu.

Pasalnya, Ningsih tak pernah menanyakan soal aktivitas serta teman suaminya itu. Sedangkan Ahmad Junaidi pun tak pernah bercerita soal apapun aktivitasnya di luar rumah.

“Saya nggak kenal sama sekali temen dia. Saya tuh ngobrolnya sama orang di Situ Gintung bercanda-canda. Di rumah nggak pernah ngobrol. Soalnya abis salat magrib baru pulang, makan salat isya terus tidur. Sedangkan suami sholat magrib ke Masjid Baitul ‘Ula, pulang setelah salat isya abis itu pergi enggak tahu kemana. Pulang lagi jam 2 pagi,” papar Ningsih.

Terkini, akibat ditangkapnya Ahmad Junaidi, Ningsih dan anak pertamanya berinisial TM (22) masih tak menyangka.

Keduanya pun masih murung. Sedangkan anaknya TM, sama sekali tak pernah bicara usai tahu ayahnya ditangkap Densus 88.

“Masih diem aja sejak kejadian itu. Enggak pernah ngomong. Masih kaget, dia nggak percaya kalau abinya terlibat itu. Kalau pamitan kerja juga diem,” pungkasnya.

Diketahui, Ahmad Junaidi terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri di kediamannya, Senin (29/3/2021) lalu.

Saat itu, dia ditangkap saat sedang tidur. Dia pun sempat menjadi ojek online. Kemudian berhenti setelah Habib Rizieq kembali ke Indonesia.

Ahmad Junaidi pun menggeluti usaha menjual kaos berlambang FPI dan Habib Rizieq, serta atribut FPI lainnya. Dia juga menjual hand sanitizer dan menjual bibit cabai rawit.

(Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ