Beranda Peristiwa Tega! Warga Lebak Diancam Akan Dihapus dari Penerima BPST 

Tega! Warga Lebak Diancam Akan Dihapus dari Penerima BPST 

Ilustrasi - foto istimewa VOA-ISLAM.COM

LEBAK – Bantuan Pangan Sosial Tunai (BPST) bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diduga menjadi ajang mencari untung bagi warung-warung dadakan. Karena, agen-agen e-Warung yang biasanya menampung para KPM yang mendapatkan dana BPST sudah ditiadakan.

Informasi yang didapat, bila warga di Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, yang telah mendapatkan BPST telah diintervensi oleh salah satu agen dadakan untuk membelanjakan ke warungnya.

Menurut warga yang mendapatkan BPST yang namanya enggan disebutkan mengatakan, bahwa dirinya pernah diancam oleh salah satu pemilik warung dadakan. “Jika saya tidak membelanjakan di salah satu warung dadakan tersebut, saya tidak akan mendapatkan BPST lagi di bulan depan (diancam akan dihapus-red),” katanya, Kamis (3/3/2022).

Ia menjelaskan, dengan kejadian itu dirinya merasa takut dan terpaksa untuk membelanjakannya ke warung dadakan tersebut. “Ya mau gimana lagi pak saya nya takut, jadi saya ikutin kemauan pemilik warung dadakan tersebut untuk membelanjakan ke warungnya,” ucapnya.

Sementara itu, Hendra Bobi Abimanyu aktivis pemerhati sosial mengatakan, jika intervensi kepada warga yang mendapatkan BPST untuk membelanjakan ke salah satu warung dadakan itu tidak dibenarkan. Pasalnya, uang yang sudah diterima oleh warga itu adalah hak mutlak dari warga.

“Warga jangan takut jika diintervensi oleh pemilik warung dadakan, karena uang tersebut sudah menjadi hak warga,” kata Bobi kepada BantenNews.co.id.

Ia pun berpesan kepada warga yang mendapatkan BPST untuk menggunakan uang bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya, dengan membelikan kebutuhan seperti beras, telur, buah-buahan dan daging.

“Belanjakan lah uang tersebut di warung mana saja. Jangan sampai dibayarkan untuk Bank Emok,” pungkasnya. (Tra/San/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini