Beranda Advertorial Tak Mau Tertinggal, Klinik di Kabupaten Lebak ini Sediakan Antrean Online

Tak Mau Tertinggal, Klinik di Kabupaten Lebak ini Sediakan Antrean Online

Layanan antrean online di Klinik Mutiara Medika Lebak. (Ade/bantennews)

LEBAK – Klinik Mutiara Medika patut jadi inspirasi untuk seluruh fasilitas kesehatan yang berada di wilayah yang jauh dari perkotaan. Meskipun terletak di daerah perkampungan di Kabupaten Lebak namun klinik ini proaktif menerapkan program sistem antrean online yang dicanangkan oleh BPJS Kesehatan. Kemudian klinik tersebut peduli menggratiskan pasien yang kurang mampu termasuk yatim piatu.

Pemilik Klinik Mutiara Medika, Luay Sumardi mengatakan pihaknya sangat komitmen terhadap kenyamanan dan kepuasan para pasien. Sehingga sejak 2014 bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, pihaknya selalu mengikuti kemajuan teknologi, termasuk program-program BPJS Kesehatan seperti prosalin, prolanis, hingga yang teranyar terkait sistem antrean online. ” Saya kira antrean online itu adalah sesuatu yang memang wajib disediakan oleh jasa pelayanan apapun termasuk di bidang kesehatan untuk dimiliki. Karena sekarang eranya milenial. Kalau tidak ingin tertinggal, mau gak mau harus mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

Menurutnya inovasi dari BPJS Kesehatan mampu memberikan dampak positif terhadap sistem administrasi klinik. Sehingga operasional berbagai pelayanan di klinik dapat berjalan lebih maksimal, efektif dan efisien. Sejak menggunakan sistem online, petugas pendaftaran lebih fokus bekerja. Karena tidak usah lagi input data pasien, data umum pasien dengan input nomor BPJS di layar sentuh itu sudah otomatis data pasien tersebut masuk.
“Pendaftaran antrean online sendiri cukup mudah, pasien melalui HP Android atau ios menggunakan aplikasi Mobile JKN, ambil antrean dari rumah saja lalu dapat nomor antrean sehingga pasien tersebut tidak perlu berlama-lama menunggu di Klinik karena mereka tahu berapa lagi nih pasien yang ngantri sehingga pasien bisa memprediksi ke sininya itu harus cepat-cepat atau masih ada waktu, misalkan untuk sekadar mandi dulu atau lainnya sehingga tidak menimbulkan kejenuhan mengantre pada saat dia di klinik kami,” ujarnya.

Ia menjelaskan pasien di kliniknya selalu meningkat sejak bekerja sama dan menerapkan program innovasi dari BPJS kesehatan. Karena selain lokasinya strategis dan pasienya didominasi masyarakat yang kurang mampu yang memiliki kartu Indonesia Sehat. Lokasi yang dikelilingi oleh 6 kecamatan kalanganyar, Rangkasbitung, Cibadak, Warunggunung, Cimarga dan Cikulur.Alhamdulillah per bulan Maret 2020 ini jumlah peserta mencapai 15 ribu di Rangkasbitung atau di Kabupaten Lebak dan semoga terus bertambah seiring dengan ber-innovasi dalam pelayanan,”ujarnya.

Ia menambahkan kliniknya sudah kondusif dan siap melayani pasien dengan maksimal. Saat ini ada 46 karyawan yang bekerja, di antaranya 7 dokter umum, 2 dokter gigi dan 14 bidan kemudian sisanya perawat serta petugas medis lainnya. Dan rata-rata per bulannya mampu melayani 60 pasien bersalin.” Setiap hari itu ada 3 dokter dimana satu dokter praktek di pagi hari dan dua dokter di sore hari, karena sore hari cenderung lebih banyak pasien yang datang untuk berobat. Kemudian ada dokter gigi yang praktek setiap hari kecuali hari Minggu libur. Kalau dokter umum itu tidak ada liburnya hari Minggu hari besar nasional hari raya itu masuk. Kemudian ada kebidanan, kemudian ada kesehatan ibu dan anak,”ujarnya.

Ia berharap BPJS Kesehatan terus berinnovasi dalam pelayanannya pada para peserta dan juga para faskes yang bekerjasama jangan mau kalah. Menurutnya program program BPJS kesehatan membantu untuk semua para penggunanya. Kami ucapkan terima kasih kepada BPJS yang telah men-support berbagai program khususnya antrian online ini kemudian harapannya ada upaya peningkatan pelayanan kepada pasien. Kemudian BPJS juga ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada klinik” ucapnya. (Advertorial)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini