Beranda Peristiwa Suku Baduy Direndahkan, Pelaku Harus Segera Minta Maaf !

Suku Baduy Direndahkan, Pelaku Harus Segera Minta Maaf !

Warga Baduy - foto istimewa bisnis.com

SERANG – Pemerhati masyarakat Adat Sukku Baduy, Uday Suhada menegaskan selaku masyarakat Banten meminta oknum netizen segera meminta maaf terkait cuitannya di meia sosial (Medsos) twitter yang dinilai merendahkan masyarakat adat Baduy. Dirinya menilai, unggahan oknum mantan wartawan itu sebagai bentuk penghinaan terhadap masyarakat Baduy.

“Membaca tulisan saudara MBK, oknum (mantan) wartawan salah satu media online nasional melalui akun Twitter-nya yang diunggah Senin 16 Agustus 2021 jam 08:40, adalah bentuk penghinaan terhadap masyarakat adat Kanekes (Baduy). Kalimatnya sangat merendahkan. Tak pantas seorang jurnalis membuat statement yang menyakiti hati Urang Kanekes. Cuitan itu terbilang rasis dan su’ul adab, yang sangat tidak pantas diungkapkan oleh seorang insan pers,” tegas Uday, Selasa (17/8/2021).

Lebih lanjut, Uday mengatakan sebagai salah seorang pemerhati masyarakat adat Baduy, dirinya mengaku keberatan dengan pernyataan oknum netizen itu.

“Saya selaku pecinta Baduy yang intens berkomunikasi dengan para tokoh adatnya sejak 1994, menyatakan keberatan atas pernyataan MBK dalam twitternya yang menghina urang (orang, red) Kanekes. Saya merasa tersinggung atas statementnya yang melukai nilai-nilai kemanusiaannya,” kata Uday.

Pria yang juga direktur eksekutif Aliansi Insependen Peduli Publik (ALIPP) itu meminta oknum mantan jurnalis itu segera meminta maaf secara langsung dan terbuka, serta pernyataan tak akan lagi menghina warga Kanekes.

“Apabila dalam 1×24 jam sejak dibuatnya pernyataan ini tidak diindahkan, maka saya dan kelompok pecinta Baduy akan menggalang berbagai elemen warga Banten untuk meminta pertanggungjawaban saudara MBK secara langsung kepada masyarakat adat Baduy,” ujar Uday.

Diketahui, netizen kembali dibuat geram olah salah seorang netizen. Pasalnya satu akun twitter @pawletariat mengunggah statement bernada rasis dan merendahkan ketika Presiden RI mengenakan pakaian adat Suku Baduy saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI, Senin (16/8/2021).

Baca Juga :  Adu Banteng Motor Vs Mobil di Jalan Serang-Cilegon, 2 Orang Luka-luka

Sontak saja, unggahan salah seorang  warganet itu langsung viral bahkan siserbu oleh para netizen yang tak terima dengan unggahannya.

Dalam kicauannya, @pawletariat menuliskan kata-kata tak pantas yang dianggap tak pantas dan bernada menghina.

“Azzzsksksks Jokowi make baju adat Baduy cocok banget, tinggal bawa madu plus nongkrong di perempatan,” kicau Pawletariat sambil dibumbubi emoticon menangis.

Warganet yang rak terima dengan kicauan itu langsung menyerang netizen tersebut. Mereka meminta akun @pawletariat segera meminta maaf.

Belakangan pemilik akun tersebut diketahui merupakan oknum wartawan online nasional berinisial MBK itu diketahui telah meminta maaf dan mengklarifikasi lewat akunnya.

“Saya MBK, terkait dengan cuitan saya mengenai Jokowi dan masyarakat adat Baduy, berikut pernyataan saya: 1. Saya meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo dan masyarakat adat Baduy atas cuitan saya yang merendahkan. 2. Saya menyadari masyarakat adat Baduy memiliki tradisi yang luhur, sama sekali tidak ada niatan dari diri saya untuk merendahkan Presiden Joko Widodo dan masyarakat adat Baduy. Kejadian ini akan saya jadikan pelajaran untuk lebih bijak dalam berkomentar,” jelas @pawletariat.

“3. Cuitan saya adalahaa cuitan personal dan tidak ada kaitannya dengan kawan-kawan di tempat kerja saya. Terima kasih,” sambungnya.

Diketahui, pada Selasa (17/8/2021), oknum warganet itu kembali berkicau bahwa dirinya telah mengundurkan diri dari media online.

“Per hari ini, 17 Agustus 2021 saya telah mengundurkan diri dari media. Sekali lagi, cuitan sayaa kemarin tidak ada sangkut pautnya dengan media online. Sekian terima kasih,” tulisnya.

Namun, warganet yang terlanjur geram tetap meminta permintaan maaf dari akun itu. Seperti yang ditulis @supriyanto yang menganggap urusan penhinaan Presiden dan Suku Baduy belum selesai.

Baca Juga :  Cerita Warga Taktakan Ditolak BPJS Saat Klaim Jaminan Kematian Orangtuanya

“Itu urusan loe sama media dul…Ra urus…Urusan loe sama Suku Baduy, dan penghinaan pada kepala negara belum selesai,” tulisnya.

(Mir/Red)