Beranda Politik Soal Usulan Pemberhentiannya Sebagai Pengurus dan Kader Partai, Sahruji : We Love...

Soal Usulan Pemberhentiannya Sebagai Pengurus dan Kader Partai, Sahruji : We Love Golkar

Sahruji dan Sam'un (duduk di tengah) bersama sejumlah mantan pengurus partai Golkar Cilegon. (Gilang)

CILEGON – Wakil Ketua DPD II partai Golkar Cilegon, Sahruji akhirnya angkat bicara terkait dengan adanya dorongan partai yang mengusulkan pemberhentiannya sebagai pengurus hingga kader dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

Kendati belum menerima secarik surat keputusan apapun soal keberlangsungan jabatannya, namun Sahruji mengaku legowo atas langkah yang diambil pengurus partai Golkar Cilegon dan menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada DPD I Golkar Banten maupun DPP Golkar atas usulan tersebut.

“Kami sebagai kader, kami nyatakan We Love Golkar (Kami Cinta Golkar-red). Untuk itulah kami patuh dan tunduk terhadap ketentuan yang diatur oleh partai. Saya nyatakan menerima dengan lapang dada usulan pemberhentian saya, di saat saya telah berkontribusi secara nyata sehingga dalam pemilu legislatif 2019 lalu Golkar Cilegon masih tetap sebagai pemenang pemilu,” ujar Sahruji dalam keterangan persnya, Selasa (18/8/2020).

Dirinya memaparkan, sudah menjadi bagian dari partai jauh sebelum Kota Cilegon berdiri, dan masih menjadi bagian dari wilayah Jawa Barat. Atas dasar pengalaman itulah, dirinya menegaskan bahwa sejumlah pengurus DPD II Golkar Cilegon yang mengusulkan pemberhentiannya melalui dasar rapat pleno partai dianggapnya merupakan juniornya dalam berpolitik dan berorganisasi di kepartaian.

“Hasil rapat pleno yang diumumkan oleh Sutisna Abas, Nasir dan Irfan Ali Hakim itu, mereka saya anggap adalah kader-kader junior yang belum memberikan kontribusi besar secara nyata bagi kemenangan partai seperti hari ini. Saya diusulkan diberhentikan, tidak merasa kecewa karena saya tidak meninggalkan sesuatu yang buruk, tapi sudah berkontribusi besar bagi partai. Partai Golkar sudah menang di pemilu legislatif Cilegon dengan perolehan lebih kurang 58.000 suara, tapi kenapa tidak bisa menghantarkan kadernya ke kursi DPRD Banten yang saat itu calonnya adalah Suminar dan Sutisna Abas?, sehingga ini justru malah merugikan DPD I Golkar Banten,” katanya.

Baca : Dituding Membelot, Golkar Cilegon Usulkan Pemberhentian Sahruji ke DPD Banten Hingga DPP

Dijelaskan Sahruji, kecintaannya pada partai Golkar akan terus dia buktikan pada Pilkada Cilegon tahun 2020 ini melalui dukungan pemenangan pada pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Iye Iman Rohiman dan Awab.

“Kami mendukung Haji Iye (Iye Iman Rohiman) di Pilkada Cilegon 2020, karena Haji Iye itu sendiri adalah sebagai kader senior partai Golkar yang sama-sama sudah berkontribusi bagi partai Golkar Cilegon. Dia sudah dua periode menjadi anggota DPRD dari Golkar. Persoalan dia nyalon dari partai lain, itu karena dia membutuhkannya. Tapi karena saya cinta pada kader Golkar, maka saya mendukungnya sebagai calon Walikota. Dan apa yang sudah disampaikan oleh Sutisna itu, sudah menjawab bahwa semua ini bukan manuver politik di Pilkada,” ujarnya dengan nada santai.

Senada dikatakan Wakil Sekretaris DPD II Golkar Cilegon, Sam’un. Ia mengatakan bahwa realitas yang turut dialaminya merupakan hal yang wajar dalam sebuah pesta demokrasi terutama jelang Pilkada Cilegon tahun ini.

“Layaknya sebuah pesta, Pilkada ini kan adalah pesta demokrasi. Pesta yang identik dengan penyajian aneka makanan dan minuman, membebaskan masyarakat untuk memilih menu yang ada, sesuai dengan selera. Pesta itu identik dengan kesenangan, masak harus dengan paksaan dan intimidasi?. Dan kebetulan ‘menu’ inilah yang kita pilih. Kami belum menentukan sikap (pasca usulan pemberhentian oleh DPD II Golkar Cilegon-red), karena We Love Golkar,” katanya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini