Beranda Kesehatan Sistem Sanitasi di Ibukota Provinsi Banten Masih Buruk

Sistem Sanitasi di Ibukota Provinsi Banten Masih Buruk

Penguatan kapasitas KPP. (Ade/bantennews)

 

SERANG – Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Kelompok Swadaya Masyarakat(KSM) dan Kelompok Pengguna Pemanfaat(KPP) se-Kota Serang menilai sanitasi di wilayah Ibukota Provinsi Banten ini masih buruk. Sehingga masih banyak warga yang terkena penyakit DBD dan muntaber.

Sri Widajati, Ketua Tim Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Tim Lentera Sanitasi Kota Serang mengatakan masyarakat harus tergerak untuk menjalakan pola hidup sehat dan bersih sehingga sanitasi di Kota Serang akan membaik. ” Kita harus bersama-sama membangun mindset masyarakat agar menjalankan pola hidup yang sehat dan bersih. Contohnya tidak lagi dolbon sembarangan,” ujarnya, Selasa (24/12/2019)

Lia Amalia, perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umun Kota Serang mengatakan siap mengawal program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) yang didanai oleh Islamic Development Bank(IsDB)  .

Saat ini ada 9 kelurahan yang menjadi lokasi sanimas di antaranya Kelurahan Cigoong Kecamatan Walantaka, Kelurahan Pasuluhan Kecamatan Walantaka, Kelurahan Masjid Priyai Kecamatan Kasemen, Kelurahan Kasunyatan Kecamatan Kasemen, Kelurahan Kilasah Kecamatan Kasemen, Kelurahan Terumbu Kecamatan Kasemen, Kelurahan Kemanisan Kecamatan Curug, Kelurahan Sukawana Kecamatan Curug, dan Kelurahan Umbul Tengah Kecamatan Taktakan.
“Pentingnya partisipasi masyarakat dalam penanganan sanitasi yang buruk, terutama di kawasan padat kumuh di wilayah Kota Serang dan mengawal program SANIMAS IsDB agar berjalan sesuai dengan ketentuan,” ujarnya

Putu, Ketua Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kota Serang berharap warga Kota Serang mampu mampu menjalankan pola hidup sehat dan bersih. Sehingga masyarakat tidak mudah terserang penyakit.
“ Caranya menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS). seperti pembuatan Septic tank yang layak, “ujarnya. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News