Beranda Peristiwa Setelah Beberapa Kali Erupsi, Gunung Anak Krakatau Tenang Kembali

Setelah Beberapa Kali Erupsi, Gunung Anak Krakatau Tenang Kembali

Laporan Aktivitas Gunung api Anak Krakatau (GAK) pada Senin (7/2/2022). Foto: Dokumentasi Akun Resmi Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Kepulauan Krakatau (@krakatau_ca_cal).

BANTEN – Gunung Anak Krakatau (GAK) yang sempat mengalami erupsi sejak Jumat (4/2/2022) lalu, kini kondisinya sudah mulai tenang.

“Sepanjang hari kemarin, Senin (7/2/2022) berdasarkan laporan harian aktivitas Gunung Anak Krakatau yang didapat dari Pos Pemantau Pusat Vulkanologi Anak Krakatu “NOL” letusan,” tulis Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Kepulauan Krakatau melalui akun resminya @krakatau_ca_cal seperti yang dikutip BantenNews.co.id pada Selasa (8/2/2022).

Meski sudah dalam kondisi tenang, masyarakat tetap diimbau tidak boleh mendekati kawah GAK dalam radius 2 kilometer.

Berdasarkan laporan per 24 jam pada Senin (7/2/2022) pukul 00:00 hingga 24:00 WIB yang dirilis oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas GAK masih berada di Level II (Waspada).

Selanjutnya, visual GAK terlihat jelas dari CCTV dengan asap kawah teramati berwarna putih intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 25-50 meter di atas puncak kawah. Sedangkan untuk visual lainnya nihil.

Masih dalam laporan, gempa Low Frequency terjadi sebanyak 2 kali dengan amplitudo 11-15 mm dan lama gempa 5 sampai 10 detik. Kemudian 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-15 mm (dominan 4 mm).

Untuk diketahui, GAK sudah mengeluarkan hembusan asap hingga abu serta sinar api di atas kawah yang mulai teramati sejak Kamis (3/2/2022) lalu.

Total sekitar puluhan erupsi juga terjadi yang terhitung sejak Jumat (4/2/2022).

Diantaranya 9 kali erupsi terjadi pada Jumat (4/2/2022) dan sebanyak 7 kali letusan hingga munculnya sinar api dengan tinggi sekitar 300 meter terjadi pada Sabtu (5/2/2022). Selanjutnya pada Minggu (6/2/2022), GAK kembali mengalami erupsi sebanyak 7 kali.

Terkait munculnya sinar api yang terjadi pada Sabtu (5/2/2022) lalu, Ketua Pos Pengamataan Gunung Api Anak Krakatau, Deny Mardiono menjelaskan hal itu biasa terjadi dan material yang keluar saat letusan yakni hanya berada di sekitar gunung api saja.

“Iya hal yang biasa, ya namanya juga gunung api pasti keluarnya juga api. Material letusan hanya di sekitar gunung api saja, kalaupun hal buruk terjadi itu hujan abu vulkanik dan itupun tergantung arah angin serta kecepatannya,” terang Deny kepada BantenNews.co.id ketika dikonfirmasi pada Senin (7/2/2022).

Potensi bahaya yang ditimbulkan aktivitas GAK saat ini diantaranya lontaran material lava, aliran lava, dan hujan abu lebat di sekitar kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah aktif. Sementara untuk hujan abu yang lebih tipis dapat terpapar di area yang lebih tergantung pada arah dan kecepatan angin.

Karena itu, masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG yakni tidak boleh mendekati kawah GAK dalam radius 2 kilometer serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar mengenai aktivitas GAK.

Informasi mengenai aktivitas GAK dapat diperoleh melalui aplikasi atau website resmi Magma Indonesia (magma.esdm.go.id) dan media sosial PVMBG. (Nin/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini