Beranda Komunitas Serang Book Party, Bukti Bahwa Membaca Tak Harus Sepi

Serang Book Party, Bukti Bahwa Membaca Tak Harus Sepi

Kegiatan yang dilakukan Serang Book Party. (Audindra/bantennews.co.id)

SERANG – Sorotan atas keterpurukan budaya baca di Kota Serang bukanlah hal baru. Minimnya toko buku hingga tidak adanya wadah nyaman bagi pecinta buku selain perpustakaan jadi latarbelakang hadirnya komunitas Serang Book Party. Komunitas ini hadir sebagai wadah bagi para pecinta buku serta menyebarluaskan serunya menjadi pembaca dan pengingat.

Serang Book Party sebetulnya bukanlah suatu komunitas yang murni berasal dari Kota Serang. Ia merupakan ‘cabang’ dari Jakarta Book Party yang telah dulu eksis dan kini sudah menjamur juga di kota-kota lainnya. Di Serang sendiri komunitas ini baru seumur jagung, Serang Book Party baru berdiri pada bulan Februari 2024 lalu dan diprakarsai oleh seseorang bernama Zuha.

“Melihat koq kegiatan yang membaca di tempat umum dan sharing ko asik dan akhirnya kita tertarik untuk membuka franchise-nya tapi kita tetep berada di bawah naungan Jakarta Book Party,” kata salah satu pengurus Serang Book Party, Umam kepada BantenNews.co.id pada Minggu (5/5/2024) di Taman Hutan KP3B.

Setiap minggunya komunitas tersebut rutin mengadakan kegiatan membaca bersama dan sesi bincang mengenai bacaan para pesertanya. Untuk lokasi, setiap minggunya akan digelar di ruang terbuka publik yang berbeda, seperti alun-alun Kota Serang atau Taman Hutan KP3B.

Agenda para peserta dimulai dengan membaca buku bawaan masing-masing selama 15-20 menit. Kegiatan berlanjut dengan pemaparan isi buku tiap peserta yang dilakukan secara bergiliran. Para peserta kemudian berdiskusi aktif sampai waktu berakhir. Tidak ada persyaratan khusus bagi siapapun yang ingin mengikuti Serang Book Party. Siapa pun dan dengan latar belakang apapun bisa datang dan bergabung di setiap minggunya.

“(Serang Book Party) terbuka untuk umum dan selalu untuk siapapun. Kita kan konsepnya party jadi ya orang bebas datang bebas pergi ini bedanya kita dnegan komunitas literasi lainnya kebebasannya. Kalau ada aturan khusus ya bukan party, pesta ya bebas itu titik beda kita,” ujar Umam.

Setiap minggunya ada kurang lebih 10-20 orang yang mengikuti kegiatan Serang Book Party. Mereka menyebarkan informasi lokasi kegiatan di sosial media Instagram @srgbookparty mereka dan mengundang siapa pun untuk hadir tanpa terikat menjadi anggota tetap.

Umam tahu betul sulitnya mencari buku bagi warga Kota Serang. Ketiadaan toko buku mengharuskan warga Kota Serang untuk membeli di Cilegon, Tangerang atau membeli secara online. Meskipun sulit mencari buku, ia dan kawan-kawan pengurus Serang Book Party lainnya merasa hadirnya komunitas seperti ini sangat membantu bagi para pecinta buku di Kota Serang.

Komunitas ini hadir sebagai pengingat bahwa membaca buku tak harus sepi. Serang Book Party membuka ruang bagi para pecinta buku untuk saling terhubung, berbagi kecintaan mereka terhadap literasi, dan membangun rasa kekeluargaan yang erat.

“Untuk ruang nyaman bagi para pembaca,” imbuhnya.

Khansa seorang mahasiswa semester 2 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang merupakan salah satu peserta Serang Book Party, mengaku mulanya ia terpincut melihat kegiatan Jakarta Book Party di sosial media. Ia berandai-andai komunitas serupa dapat hadir di Kota Serang.

Saat mengetahui komunitas tersebut hadir di kotanya, tanpa berpikir dua kali dirinya kemudian rutin mengikuti kegiatan Serang Book Party sejak awal berdiri.

“Menarik sih konsep Serang Book Party ini, jadi ikutin dari awal. Kaya oh ‘di Serang ada nih’ jadi kita gas gitu,” kata Khansa.

Senada dengan Khansa, peserta lainnya Fina mengaku tak kalah gembira dengan hadirnya Serang Book Party. Sebagai pecinta buku, dirinya mengaku sangat terwadahi dengan komunitas tersebut.Ia dapat bertemu dengan teman-teman baru yang memiliki hobi serupa dan bisa bertukar rekomendasi bacaan.

“Karena konsepnya menarik tuh kita piknik sambil baca buku jadi kita juga baca buku juga have fun,” ujar Fina.

Fina berharap agar komunitas Serang Book Party akan selalu hadir untuk mewadahi para pecinta buku di Kota Serang. Sebab membaca buku bisa di mana saja.

“Semoga terus ada (Serang Book Party) terus hidup karena banyak teman-teman yang berkeluh kesah mereka tuh ga punya tempat (atau) wadah buat bertukar pikiran tentang buku yang mereka baca,” harapnya.

(Dra/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News