Beranda Komunitas Sempat Rehat di Masa Pandemi, Sanggar Rossy’s Entertainment Kembali Dibuka

Sempat Rehat di Masa Pandemi, Sanggar Rossy’s Entertainment Kembali Dibuka

Siswa di sanggar Rossy’s Entertainment. (Foto: istimewa)

 

SERANG – Pandemi Covid-19 bukan saja menguji pertahanan kesehatan dan ekonomi Indonesia, namun berdampak pula ke segala bidang, termasuk seni dan budaya.
Anjuran untuk mengurangi interaksi antar manusia dalam jumlah besar guna menekan penyebaran virus menjadi pukulan keras bagi pelaku kesenian. Sebab, hampir semua kegiatan seni dalam tahap produksi maupun eksibisi membutuhkan interaksi dengan banyak orang.

Tak hanya panggung pertunjukan, sanggar-sanggar kesenian juga harus menghentikan kegiatan untuk sementara waktu.
Seperti yang dialami Rossy Nidiawati, salah satu penggiat seni di Kota Serang.

Pemilik Rossy’s Entertainment ini terpaksa menonaktifkan kegiatan di sanggarnya selama lebih dari empat bulan lamanya.
“Covid ini sebenarnya sangat berpengaruh sekali ya bagi pengusaha. Pengusaha yang besar saja kena dampaknya, apalagi saya yang hanya pengusaha kecil ini,” kata Rossy saat ditemui di sanggarnya, Rabu (28/10/2020).

Rossy merupakan perempuan berusia 43 tahun yang telah akrab dengan dunia seni sejak muda. Berawal dari kecintaanya dengan seni tari dan merambah ke seni tata rias, sejak 2006 Rossy memberanikan diri untuk membuka sanggar yang kini semakin melambung tinggi dengan mengusung nama Rossy’s Entertainment.

“Karena yang saya jalani adalah benar-benar hobi, semua bidang seni itu alhamdulillah saya bisa. Makanya kenapa disini dinamai Rossy’s Entertainment itu karena mencakup berbagai bidang yang semuanya saya kuasai. Mulai dari modern dan traditional dance, modelling, aerobic, acting, beauty class, sampe rumah produksi sendiri. Itu semua saya pegang sendiri secara independen,” ungkap perempuan yang pernah meraih penghargaan sebagai Wanita Inspiratif Indonesia tahun 2019 ini.

Perempuan yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia ini bercerita bahwa akibat pandemi, banyak proyek keseniannya yang terhenti dan kegiatan pelatihan anak-anak didiknya pun ditiadakan.

“Saya berpikir apa yang harus saya lakukan ya, karena proyek banyak yang macet baik dari dinas, lomba-lomba juga gak ada. Akhirnya kami ya pasrah saja. Tapi saya tidak pernah tinggal diam, saya tetap menyibukkan diri dan berusaha mencari jalan keluar,” kata perempuan asal Jakarta ini.

Memasuki tatanan kehidupan baru, Rossy mengatakan banyak permintaan dari orang tua dan anak didiknya untuk kembali membuka sanggar.
Disamping kegiatan sekolah online yang terus berlangsung, baik siswa maupun orang tua juga dikatakan Rossy sudah mulai jenuh untuk terus berkegiatan di rumah saja.

“Melihat banyaknya permintaan, akhirnya baru-baru ini sanggar kembali saya buka dengan tetap mengikuti protokol kesehatan,” katanya.

Sebelum memasuki area latihan, setiap anak dipastikan mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu dan diukur suhu tubuhnya.
Selain itu, untuk menjaga kondisi setiap siswanya, Rossy membatasi jumlah anak-anak dalam setiap pertemuannya.

“Untuk menghindari risiko penularan ya, kami juga membatasi jumlah yang masuk. Biasanya bisa sampe 50, sekarang dibagi dua jadi hanya sebagian saja. Karena kalau penuh kan kami juga khawatir ya,” kata Rossy. (Afifah/Mg/Red/SG).

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini