LEBAK – Di lereng hijau yang menderai, di antara selimut kabut yang bergulir lembut, terbentang Kebun Teh Cikuya di Kampung Cikuya, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Sebuah hamparan hijau yang menari mengikuti embusan angin, tempat daun-daun teh tumbuh dengan keanggunan yang diakui dunia.
Dari pucuk-pucuk hijau yang bergoyang lembut, lahirlah teh yang tak hanya menjadi secangkir kehangatan, tapi juga secercah kebanggaan. Kebun Teh Cikuya, satu-satunya kebun teh organik di wilayah ini, adalah sebuah warisan hijau yang dirawat penuh cinta oleh PT Harendong Green Farm (HGF).
Di sini, varietas camellia sinensis tumbuh dengan subur, sementara dari kebanyakan kebun teh di Indonesia yang hanya memeluk varietas assamica.
“Kalau di Indonesia kan kebanyakan pakai assamica. Tapi di sini kita tanam camellia sinensis, jenis teh terbaik dunia, dan kita organik,” ujar Apau, Manajer PT HGF, dengan nada penuh kebanggaan, Senin (12/5/2025) kemarin.
Kebun ini membentang di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, menyusup dalam kawasan hijau Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Sebuah permadani alam seluas 30 hektare yang dijaga dalam naungan hak guna usaha seluas 62hektare.
Dari Cikuya, lahirlah teh-teh istimewa, teh oolong yang pekat, teh hijau yang segar, teh merah yang menghangatkan, hingga white tea yang lembut.
Setiap helai daun teh yang dipetik di sini adalah hasil dari keahlian dan ketelitian. Hanya dua pucuk daun muda teratas yang dipetik, menggunakan bilah silet tajam, demi menjaga kelembutan dan kesempurnaan.
Para pemetik teh, seperti Riki (40), bekerja hanya saat cuaca cerah. Katanya, hujan adalah jeda yang harus dihormati, demi menjaga kualitas terbaik dari setiap pucuk.
Tak heran, dalam gelap terang sejarahnya, Kebun Teh Cikuya telah meraih gelar-gelar gemilang di panggung teh internasional.
Pada 2015 silam, kata Riki, menjadi awal dari kejayaan, saat teh dari kebun ini menyabet gelar pertama di negeri paman sam. Lalu berlanjut menjadi juara kedua pada 2018, kembali meraih juara pertama di Swiss pada 2023, dan puncaknya di 2024, varian Opa dinobatkan sebagai teh terbaik di Inggris.
Dari bumi Lebak yang tenang, daun-daun teh ini terbang jauh, menyeberangi benua. Amerika, Jerman, Swiss, Jepang, hingga Thailand menjadi saksi keharuman teh Cikuya. Di setiap teguknya, ada cita rasa tanah pertiwi, ada jejak jemari petani yang penuh ketekunan.
Kebun Teh Cikuya, bukan sekadar ladang hijau yang bergoyang. Ia adalah simfoni alam, adalah warisan rasa, adalah cawan kecil dari keagungan Indonesia yang tak lekang oleh waktu.
Penulis: Rasyid
Editor: TB Ahmad Fauzi