Beranda Kesehatan Satu Warga Positif Corona, Cilegon Masih Zona Hijau

Satu Warga Positif Corona, Cilegon Masih Zona Hijau

Bicara (Jubir) Penanganan COVID-19 Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti memberikan keterangan kepada wartawan - (Foto Mir/BantenNews.co.id)

SERANG – Meski satu orang warga dinyatakan positif corona virus deseas (COVID-19), Kota Cilegon masih ditetapkan sebagai zona hijau penyebaran virus Tiongkok tersebut. Hal itu karena Pemprov Banten belum menerima rilis resmi dari posko utama COVID-19.

Juru Bicara (Jubir) Penanganan COVID-19 Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, pihaknya belum menerima hasil resmi dari pusat. Sehingga pihaknya belum dapat memasukkan data pasien positif asal Kota Cilegon ke dalam data infocorona.bantenprov.go.id.

“Karena sesuai aturan, hasil positif dari lab yang bukan ditunjuk melalui SK (Surat Keputusan) Kemenkes (Kementerian Kesehatan) harus terlebih dahulu divalidasi oleh lab yang telah ditunjuk. Apakah hasilnya valid atau tidak,” kata Ati melalui pesan Whatsapp, Rabu (29/4/2020).

Selanjutnya, kata Ati, data tersebut akan dimasukkan terlebih dahulu ke posko utama COVID-19. “Dan selanjutnya pemprov akan menerima rilis resmi dari posko utama COVID-19. Setelah itu langsung kami sampaikan ke kabupaten/kota untuk dilakukan tracing,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten itu mengungkapkan, data pasien positif asal Kota Cilegon hingga kini belum dapat dimasukkan dalam data resmi Pemprov Banten.

“Jadi oleh karena rilis resmi belum ada, maka kami tidak memasukan data tersebut dan belum melakukan kontak tracing ke lapangan.

“Sehingga data kami Cilegon tetap masih zona hijau sampai hasil resmi terbit dari posko utama covid,” ujarnya.

Mesko begitu, Ati membenarkan jika pasien positif COVID-19 asal Kota Cilegon dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Banten. “Pasien tersebut saat ini masuk di rawat di RSU Banten jam 16.30 WIB, sore tadi,” katanya.

Ati menuturkan, hingga saat ini telah dilakukan rapid test sebanyak 23.058 yang dilaksanakn di delapan kabupaten/kota.

“Hasilnya yang reaktif sebanyak 628 orang. Telah dilakukan swab hasilnya masih menunggu. Dan untuk sementara mereka dilakukan karantina mandiri. Dan selama karantina mandiri diawasi, dipantau oleh dinkes kabupaten/kota melalui puskesmas setempat,” pungkasnya.

Saat ditanya apakah Banten sudah menerima tenaga relawan dari pemerintah pusat, Ati mengaku, pihaknya belum menerima.

“Sampai dengan saat ini Banten belum menerima relawan dari pemerintah pusat. Saat ini delapan kabupaten/kota se-Banten masih menggunakan tenaga kesehatan masing-masing daerah,” kata Ati.

(Tra/Mir/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini