Beranda Hukum Rutan Pandeglang Pamerkan Kerajinan Tangan Karya Napi

Rutan Pandeglang Pamerkan Kerajinan Tangan Karya Napi

Miniatur bus karya Napi Rutan Kelas II B Pandeglang dipamerkan di Alun-alun Pandeglang

PANDEGLANG – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Pandeglang memamerkan kerajinan tangan hasil karya Narapidana atau warga binaannya di Alun-alun Pandeglang. Salah satu kerajinan yang dipamerkan ialah miniatur bus.

Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Pelayanan Tahanan Rutan kelas II B Pandeglang, Ajat Sudrajat mengatakan, pameran kerajinan karya napi ini untuk menepis anggapan bahwa napi hanya dikurung dan tidak diberdayakan.

“Memamerkan atau mengenalkan hasil karya warga binaan kepada masyarakat luas ini salah satu program Rutan Pandeglang,” kata Ajat, Rabu (20/4/2022).

Ajat menjelaskan, bahan utama untuk pembuatan miniatur bus ini terbuat dari triplek sehingga mudah untuk dikerjakan. Sedangkan hasil penjualan nantinya akan dimasukkan ke kas negara dan sebagiannya diberikan pada napi.

“Adapun ketika dijual maka hasilnya masuk kas negara dan juga warga binaan. Jadi warga binaan turut menikmati hasilnya juga,” bebernya.

Dirinya berharap, setelah napi bebas nantinya keahlian ini bisa digunakan untuk menambah ekonomi keluarga. Sebab, biasanya ketika seseorang keluar dari penjara akan sedikit kesulitan mencari pekerjaan apalagi pandemi seperti sekarang.

“InsyaAllah nanti setelah bebas keahliannya bisa dimanfaatkan. Kita di dalam itu sebagai pusat pembinaan dalam hal memberikan bekal kemandirian kepada warga binaan untuk dapat dilaksanakan atau diimplementasikan setelah di luar (bebas),” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu Napi Rutan Kelas II B Pandeglang, Ahmad mengaku bahwa dirinya sudah menjalani masa tahanan selama 2 tahun terakhir. Kata dia, selama di dalam penjara dirinya beserta napi lain tidak hanya dikurung dalam kamar tetapi juga diberikan pembinaan dan arahan ke jalan positif serta diberikan kesempatan untuk belajar, salah satunya membuat kerajinan miniatur bus.

Proses pembuatan miniatur bus membutuhkan waktu satu hari setengah setiap unitnya. Jadi kalau dua hari hanya bisa membuat sebanyak dua unit miniatur bus saja.

“Proses pembuatan yang membuat agak lama itu proses pengelemannya. Jadi harus nunggu sampai kering agar karya dibuat berkualitas dan rapi,” tambahnya. (Med/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini