CILEGON – Rencana keberangkatan Walikota Cilegon, Helldy Agustian ke Swiss dan Paris bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) pada 19-28 Februari ini turut mengundang perhatian parlemen.
Anggota Komisi III DPRD Cilegon, Rahmatulloh menilai sejatinya pemerintah daerah melakukan kajian matang terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengikutinya.
“Harusnya Pemkot melihat asas kepatutan dan kepantasannya dulu, itu harus dikaji dan dipertimbangkan. Kalau ujug-ujug ikut berangkat, wajar kalau ini menjadi pertanyaan kami di DPRD,” ujarnya kepada BantenNews.co.id, Minggu (19/2/2023).
Diketahui rencana keberangkatan Walikota Cilegon yang ogah diikuti oleh Walikota lainnya di Provinsi Banten itu mengagendakan sejumlah kegiatan. Di antaranya yakni membahas Perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Untuk Penguatan Ekonomi Kreatif dan Pengembangan Smart City bersama United Nation tentang Program World Intellectual Property Organization (WIPO) dan International Telecommunication Union (ITU), diskusi bersama Asosiasi Indonesia Jenewa, mengunjungi Duta Besar RI di Bern, hingga mengunjungi pabrik coklat di Switzerland dan Jungfrau.
“Kalau mau belajar Smart City, ga perlu jauh-jauh ke Swiss. Toh ke Jakarta atau Bandung saja bisa kok, apalagi di Jakarta Smart City-nya sudah bagus. Harusnya Pemkot memiliki sense of crisis, karena sudah tentu keberangkatan ke luar negeri itu kan butuh anggaran yang tidak sedikit. Kenyataannya, seperti di Kelurahan Pabean saja masih susah sinyal, karena tidak dipasangi tower. Sekarang itu, untuk ke arah Smart City kuncinya tinggal siapkan saja SDM kita yang bagus dan infrastruktur penunjang yang memadai,” papar Anggota Badan Anggaran DPRD Cilegon ini.
Baca : Gunakan Duit APBD, Walikota Cilegon Bakal ‘Jalan-jalan’ ke Eropa
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kunjungan ke Swiss dan Paris itu akan diikuti oleh Walikota dan Sekretaris Daerah (Sekda). Sedikitnya, anggaran sekira lebih dari Rp200 juta bakal digelontorkan Pemkot Cilegon untuk memfasilitasi keberangkatan kedua pejabat tersebut yang berasal dari pos anggaran perjalanan dinas ke luar negeri pada Sekretariat Daerah (Setda).
“Yah memang sekitar Rp200 juta lebih ya. Itu untuk biaya tiket, akomodasi dan uang saku sudah termasuk semua di dalamnya,” ungkap Kepala Bagian Umum Setda Kota Cilegon, SAM Wangge.
(dev/red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
