SERANG – Pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Abdul Hamid menilai perolehan suara Rano Karno pada Pemilu 2019 berhasil menyelamatkan wajah PDI Perjuangan di Provinsi Banten. Pemeran ‘Si Doel Anak Sekolahan’ itu sukses menyumbang 274.294 suara mewakili Dapil Banten 3.
Perolehan suara Rano Karno merupakan suara Caleg tertinggi se-Tangerang Raya dan juga di seluruh dapil yang ada di provinsi Banten. Suara Si Doel berkontribusi besar memboyong hingga tiga kursi DPR RI di Banten dari total 5 kursi Caleg PDIP yang berhasil lolos ke Senayan.
Hasil tertinggi yang diraih, menurut Hamid, merupakan faktor individu Rano sebagai mantan Wakil Bupati Tangerang dan Mantan Gubernur Banten. “Rano Karno muncul dan telah menyelamatkan PDIP di Provinsi Banten pada Pemilu tahun ini,” kata Hamid kepada wartawan, Selasa (14/5/2019).
Sementara itu, Beno Novitneang, Ketua Tim Pemenangan Rano Karno, menyebut besarnya peran 3 DPC di wilayah Tangerang Raya yang bersinergi kuat dengan para relawan. Dalam keterangannya kepada pers, Beno juga mengutarakan besarnya dukungan para pemilih lantaran Rano Karno konsisten menyampaikan dukungannya secara terbuka pada pasangan capres Jokowi-Ma’ruf Amin.
Suara Jokowi Turun di Banten
Sementara itu, pada Pemilu 2019 pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin kalah telak di Provinsi Banten. Perolehan hasil tahun ini menurun dari Pemilu tahun 2014 lalu. Hanya di wilayah Tangerang Raya Jokowi-Ma’ruf Amin relatif bisa menekan selisih kekalahannya dari pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
Pada Pilpres kali ini pasangan Jokowi-Amin 2.537.524 suara atau 38,46 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi berhasil memperoleh 4.059.514 suara atau 61,54 persen. Seperti diketahui, pada Pemilu 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraup 41,9% suara. Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajassa menang dengan meraup 57,1% suara.
Ia menilai kekalahan telak pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin di Banten merupakan bagian kegagalan PDI Perjuangan di level provinsi dalam mensosialisasikan keberhasilan program kerja Jokowi. “Isu yang bersifat programik proyek prioritas nasional yang ada di Banten itu, sebagai kinerja pemerintah, tidak mampu disosialisasikan oleh PDIP sebagai partai penguasa _(ruling party)_ ,” katanya.
Disampaikan Hamid, melihat hasil Pemilu 2019 dan Pilkada tahun sebelumnya, di Banten partai besutan Megawati perlu melakukan evaluasi besar-besar di tubuh partai. “Melihat hasil Pilgub, Pilkada 2018 dan Pilpres harus ada evaluasi besar-besaran PDIP di Banten,” terangnya menutup pembicaraan. (You/Red)