Beranda Bisnis Proyek PT Taisei Pulauintan Tak Jelas, Puluhan Pengusaha di Cilegon Ngeluh

Proyek PT Taisei Pulauintan Tak Jelas, Puluhan Pengusaha di Cilegon Ngeluh

Pengusaha di Gerem, Kota Cilegon usai konferensi pers - (Usman Temposo/BantenNews.co.id)

CILEGON – Puluhan pengusaha di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon mengeluh lantaran tak ada kejelasan pelaksanaan proyek dari PT Taisei Pulauintan Construction International yang merupakan Main Contractor PT MC PET Film Indonesia.

Pasalnya, hingga kini sebanyak 21 perusahaan yang dijanjikan mendapatkan pekerjaan perluasan gudang PT. MC PET Film Indonesia itu belum mendapatkan ‘kue’ yang dijanjikan oleh Nikmatulloh, yang merupakan koordinator pengusaha setempat.

“Beberapa bulan lalu pernah dikumpulkan dan memang ceritanya akan dibina oleh haji Nikmat selaku koordinator pengusaha di sini mengenai proyek yang ada di PT Taisei Pulauintan, tapi sudah beberapa bulan berjalan saat ini kita masih belum mendapatkan apa yang kita harapkan, entah itu dalam arti bagi-bagi pekerjaan dan lainnya,” ujar Afa Sukuan, salah seorang pengusaha saat jumpa pers di salah satu rumah makan di Cikuasa Atas, Rabu (16/9/2020).

Senada dikatakan Sufian, pengusaha lainnya. Dia mempertanyakan komitmen Nikmatulloh yang mewakili para pengusaha di wilayah sekitar.

“Kita selaku pengusaha lokal mempertanyakan ada kendala apa, ada permasalahan apa, hingga terjadi seperti ini, di sini kita menganggap beliau sebagai orangtua kita, sebagai nahkoda kita kalau kapal di laut, nah ini kita masih belum tahu sejauh ini perjalanannya, apa kendalanya dan bagaimana kelanjutannya,” ucapnya.

Beberapa bulan ini, kata dia, tidak ada tindaklanjut apapun. Pihaknya juga sudah menanyakan kepada Nikmatulloh namun belum ada respon apapun.

“Kita tergabung ada sekitar 21 perusahaan. Kita juga ingin ada kejelasan dan dikasih kesempatan termasuk saya minta pak Nikmat bertanggungjawab kepada kita semua. Jangan sampai ketika kita lengah malah ketinggalan,” ucapnya.

Terpisah, Nikmatulloh saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, sesuai kesepakatan awal yang dilakukan oleh PT PGJ, KADIN Cilegon, dan PT Taishi selaku Main Contractor, membenarkan jika pihaknya ditunjuk untuk menjembatani sejumlah pengusaha lokal di Kecamatan Grogol agar bisa terlibat dalam proyek tersebut.

Namun dalam perjalanannya, kata Nikmatulloh, kesepakatan tersebut ternyata diambil alih oleh KADIN Kota Cilegon.

“Memang benar awalnya seperti itu. Sahruji (Ketua KADIN Cilegon-red) menyampaikan langsung ke saya dengan harapan agar semuanya terarah dan saya diminta untuk melakukan pembinaan kepada pengusaha di Grogol. Namun kesepakatan tersebut nyatanya dilanggar oleh Sahruji,” kilahnya.

Dia mengaku sempat menanyakan masalah tersebut ke Sahruji. Namun jawaban yang diperoleh, lanjutnya, justru diarahkan kepada kepentingan politik.

“Ya seperti itulah. Harusnya kan sebagai lembaga profesi, KADIN tidak dibawa ke ranah politik. Saya pun berpikir awalnya tidak akan terjadi hal seperti ini dan menilai sosok Sahruji sebagai sosok yang profesional yang tidak akan menggabungkan antara kepentingan bisnis dan politik. Namun, nyatanya justru sebaliknya. Hanya karena saya berbeda pilihan dengan beliau, KADIN dijadikan alat agar saya ikut mendukung calon yang beliau usung. Ini bukan profesional namanya,” ucapnya.

Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan dari Ketua KADIN Cilegon, Sahruji. Awak media yang mengkonfirmasi melalui telpon genggamnya belum mendapatkan tanggapan.

(Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini