SERANG – Polres Serang Kota berhasil mengungkap adanya dugaan penimbunan minyak goreng sebanyak 9.600 liter yang dilakukan oleh pelaku usaha pada Selasa (22/2/2022).
Minyak goreng tersebut disimpan di sebuah rumah yang berada di Perumahan Boekit Serang Damai (BSD), Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
Dari 9.600 liter yang diamankan yakni berasal dari 400 krat yang dimana 1 krat berisi 12 botol berukuran 1 liter.
Lalu polisi juga menemukan sebanyak 400 karton yang mana 1 karton berisi 12 kemasan berukuran 1 liter minyak goreng.
“Semuanya dari berbagai macam merk. Kita totalkan ada 9.600 botol dan sachet (kemasan),” kata Kapolres Serang Kota AKBP Maruli A Hutapea pada Selasa (22/2/2022).
Pengungkapan berasal dari adanya keluhan masyarakat terkait kelangkaan dan ketidakstabilan harga minyak goreng di Kota Serang.
Minyak goreng yang disimpan di rumah pedagang tersebut diduga sudah dilakukan sejak lama di mana saat harga sudah mulai tidak stabil dan stok minyak goreng menjadi langka.
“Diduga ini lebih dari seminggu sudah dilakukan penimbunan di mana saat harga sudah tidak stabil kemudian terjadi kelangkaan,” terang Kapolres.
Saat ini polisi telah mengamankan 5 pelaku yang terdiri dari pasangan suami istri yakni RS dan AH sebagai penimbun serta tiga orang pembeli.
Kelimanya terancam UU Perdagangan, UU Pangan, dan UU Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara dan atau denda Rp150 miliar.
Kapolres menambahkan pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut atas kasus dugaan penimbunan minyak goreng di Kota Serang.
“Kita lagi dalami, yang bersangkutan lagi kita introgasi. Kita akan marathon malam ini akan memeriksa. Yang pasti barang buktinya sudah kita amankan,” kata Kapolres.
(Nin/Red)
Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini
