Beranda Pendidikan Pihak Penerbit Akui Salah Cetak Soal dan Meminta Maaf kepada Pihak Sekolah

Pihak Penerbit Akui Salah Cetak Soal dan Meminta Maaf kepada Pihak Sekolah

SERANG – Pihak CV Pustaka Bengawan meminta maaf atas kelalaian menyusun soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk buku terampil tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia untuk SD Kelas V. Pada halaman 78 sial nomor 16 berbentuk pilihan ganda mengemukakan pertanyaan, “Suku bangsa Badui merupakan suku asli yang terdapat di daerah…” Dalam pilihan ganda menyebutkan empat pilihan, “a. Jawa Barat, b. Bali, c. Lampung, d. Sulawesi Tenggara.”

Soal tersebut keliru karena menyebut “Badui”. “Bahkan di LKS di sebuah SD di Serang, Banten, pertanyaan di mana suku Badui itu terpaksa harus dijawab: Jawa Barat, meski seharusnya Arab. Penulisan “Badui” keliru seharusnya “Baduy” jika mengacu pada salah satu suku di Provinsi Banten.

BACA : Lagi, Soal LKS SD di Serang Dinilai Serampangan

Melalui surat edaran nomor: 001/Pnb-PB/VIII/2019 pihak CV meminta maaf kepada guru SD. “Kami selaku penanggung jawab penerbitan CV Pustaka Bengawan memohon maaf atas kesalahan cetak pada buku terampil tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia untuk SD Kelas V,” Penanggung Jawab Penerbitan, Tri Djoko Santoso dalam petikan isi surat tersebut, Kamis (15/8/2019).

Sebelumnya diberitakan,
Dunia pendidikan di Kota Serang kembali menjadi perbincangan publik. Setelah sebelumnya dihebohkan dengan soal yang dianggap kontroversial mengangkat sosok youtuber Atta Halilintar dalam soal ujian kenaikan kelas 5 SD mata pelajaran Bahasa Indonesia, kini soal di jenjang yang sama membuat wali murid merasa prihatin dengan penyusunan soal yang terlampau serampangan.

Soal kontroversial itu ditemukan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) di salah satu Sekolah Dasar di Kota Serang, Banten. Dalam soal berbentuk pilihan ganda tersebut mengemukakan pertanyaan, “Suku bangsa Badui merupakan suku asli yang terdapat di daerah…” Dalam pilihan ganda menyebutkan empat pilihan, “a. Jawa Barat, b. Bali, c. Lampung, d. Sulawesi Tenggara.”

Soal tersebut dinilai keliru karena menyebut “Badui”. “Bahkan di LKS di sebuah SD di Serang Banten, pertanyaan di mana suku Badui itu terpaksa harus dijawab: Jawa Barat, meski seharusnya Arab,” kata salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya.

Padahal, lanjut dia, pada jilid LKS mencantumkan soal-soal di dalamnya sudah mengacu pada Kurikulum 2013 dan Higher Order Thinking Skills (HOTS) alias soal dengan skill berpikir tingkat tinggi.

“Sumber yang asal disebabkan sekolah dan guru yang asal, bukan sekadar salah penulis dan editor buku. Ayolah, biasakan punya malu pada anak-anak didik kita kalau kita kasih bahan yang asal,” katanya. (You/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini