Beranda Gaya Hidup Perceraian Berisiko Buruk Pada Gangguan Kejiwaan

Perceraian Berisiko Buruk Pada Gangguan Kejiwaan

Ilustrasi buku nikah. (Foto : google)

Angka perceraian terus meningkat setiap tahun. Perceraian bisa berisiko buruk bagi kondisi mental dan psikologis anak, orangtua, dan anggota keluarga terdekat lainnya.

Terkait hal tersebut, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyinggung pentingnya keharmonisan keluarga. Keluarga yang bahagia menekan risiko terjadinya gangguan jiwa.

“Saat ini angka perceraian kita lumayan, tingkat stres kita tinggi. Orang yang cerai itu stresnya tinggi. Janda banyak sekali yang hidupnya miskin dan tidak sejahtera. Kalau janda hidup miskin, tidak sejahtera, akhirnya stres,” kata Hasto usai upacara pelantikannya pada Senin (1/7/2019) dilansir detik.com.

Dengan adanya kasus tersebut, Hasto mengatakan BKKBN akan fokus pada pembinaan kesehatan keluarga.

Kesehatan fisik dan mental yang baik diharapkan bisa menciptakan keluarga yang harmonis sehingga tidak mudah stres.

Keluarga yang harmonis juga lebih mudah hidup bahagia dan sejahtera hingga tua. Hal ini juga akan mencegah munculnya janda korban perceraian yang hidup stres dan tidak bahagia. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini