Beranda Kesehatan Perbedaan Psikolog dengan Psikiater

Perbedaan Psikolog dengan Psikiater

Ilustrasi - foto istimewa

SERANG – Seringkali psikolog dengan psikiater dianggap sebagai profesi yang sama. Namun, ternyata keduanya memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda.

Untuk menjadi psikolog, seseorang diharuskan menempuh pendidikan sarjana Psikologi dan mengambil program profesi untuk mempelajari kerja psikolog. Sedangkan psikiater menjalani pendidikan kedokteran dan menjadi dokter medis sebelum melakukan pelatihan spesialis kesehatan mental.

Selain latar belakang, ada perbedaan mendasar antara psikolog dengan psikiater. Di antaranya, cara mendiagnosis gangguan pada pasien dan jenis masalah mental untuk didiagnosa.

Cara mendiagnosa pasien yang dilakukan oleh psikolog biasanya psikolog akan mempersilakan pasien bercerita tentang masalah yang dihadapi.

Lalu pasien juga akan dipersilakan untuk melakukan cognitive behavioural test untuk menilai perilaku dan emosional mereka dengan mengisi kuesioner, tes IQ, hingga neuropsikologi. Tujuannya untuk melihat perkembangan kognitif dan memori. Jika semakin parah, psikolog akan merujuk pasien menemui psikiater.

Psikolog tidak bisa melakukan diagnosis gangguan mental pada seseorang. Namun, psikolog dapat membantu menurunkan intensitas gejala yang dialami oleh pasien, dengan rekomendasi pola hidup lebih sehat.

Sedangkan, psikiater atau dokter spesialis kejiwaan mampu mengidentifikasi gangguan mental yang lebih kompleks seperti bipolar, gangguan kecemasan, anorexia nervosa, depresi, dan skizofrenia.

Hal ini karena keahlian psikiater berfokus pada ketidakseimbangan kimia di dalam otak manusia. Oleh karenanya, psikiater bisa memberikan resep dan terapi obat-obatan.

Psikiater juga bisa untuk melakukan terapi stimulasi otak, pemeriksaan fisik, dan laboratorium serta berhak meningkatkan dosis penggunaan obat sebagai langkah penyesuaian.

Kapan Harus ke Psikolog dan Psikiater?

Saat merasa memiliki gejala gangguan kesehatan mental, sebaiknya periksakan diri terlebih dahulu ke dokter umum untuk melakukan diagnosis awal terkait dengan gangguan.

Nantinya dokter umum akan merekomendasikan untuk pergi menemui psikiater atau psikolog tergantung kondisi yang dialami. Psikolog dan psikiater bahkan bisa bekerja sama untuk mencegah, mendiagnosis, dan mengatasi pasien.

Dilansir dari berbagai sumber jurnal kesehatan, berikut kondisi yang perlu diketahui kapan harus menemui psikiater jika:

• Memiliki masalah kesehatan mental yang parah.

• Kondisi kesehatan mental berlangsung lama, atau terus muncul kembali.

• Tidak kunjung membaik dengan pengobatan lain.

• Pasien berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

Sementara itu, perlu menemui psikolog jika:

• Mengalami kecemasan, depresi, peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, atau kesulitan kesehatan mental.

• Merasa kesulitan menjalani hidup dan membutuhkan dukungan untuk mengatasinya.

• Ingin mendapatkan penilaian tentang kesehatan mental.

Jika mengalami gejala gangguan mental, kamu tidak perlu malu untuk berkonsultasi. Silakan pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapat bantuan. (Red)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini