Beranda Kesehatan Perayaan Imlek Berpotensi Jadi Ledakan Covid-19 di Tangsel

Perayaan Imlek Berpotensi Jadi Ledakan Covid-19 di Tangsel

TANGSEL – Ledakan kasus Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah memasuki gelombang ke-3. Puncaknya pada bulan Desember 2020 lalu. Jika Imlek besok dirayakan dan menimbulkan kerumunan, diperkirakan hal itu akan menjadi ledakan Covid ke-4.

Dikatakan Koordinator Rumah Lawan Covid (RLC) Kota Tangsel, Suhara Manulang mangatakan hal itu diakibatkan lantaran masyarakat yang membandel merayakan hari-hari penting yang menimbulkan kerumunan.

“Di ledakan itu pasti kematian bertambah karena sarana di hilir tu penuh. Makanya ini masyarakat tolong dijaga juga perilakunya semuanya. Kita khawatir nih besok liburan kalau tidak disiplin lagi takutnya ada ledakan lagi,” ujar Suhara di RLC, Kamis (11/2/2021).

Pada ledakan ke 3, papar Suhara, di bulan Desember, angka kematian naik menjadi 120 sampai 135, yang sebelumnya rata-rata hanya 100, bahkan hal itu tidak hanya Tangsel saja melainkan di luar Tangsel sudah mulai kebingungan.

Meski begitu, lanjut Suhara, Rumah Lawan Covid tetap bersiap untuk menghadapi ledakan ke 4 menjelang Imlek, salah satunya mempersiapkan 300 tempat tidur, dan RS Pakulonan disiapkan untuk gejala sedang Covid-19.

“Sekarang ini terjadi gejala sedang ini. Gejala sedang itu orang bingung dia ke rumah sakit penuh ke RS gak bisa kan tuh, udah nambah stres, perburukan, makanya TPU Jombang penuh kan,” jelas Suhara.

“Kita ini bicara logika alurnya. Tapi kalau ini dijaga udahlah yang positif masukin ke RLC aja jangan isolasi di rumah yang dapat menjadi klaster keluarga, 14 hari pulang lagi, positif lagi masukin lagi di-screening lagi. Tapi kalau gejala sedang oke ke Pakulonan,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengimbau agar menghentikan sementara kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan, baik itu kegiatan budaya, sosial, maupun keagamaan.

“Jadi saya imbau agar merayakan imleknya di rumah saja, yang kedua kalau pun mau dilakukan di wihara itu dalam jumlah yang sangat terbatas, tidak ada pasang petasan, tidak ada barongsai, dan keriaan yang berpotensi menimbulkan kerumunan,” ungkapnya. (Ihy/Red/SG)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ