Beranda Opini Peran Pekerja dan Pelajar di Tengah Pandemi

Peran Pekerja dan Pelajar di Tengah Pandemi

Ilustrasi - foto istimewa Tribunnews.com

Oleh : Dormian Nababan, Mahasiswi 

Bila diperhatikan dalam tahun 2020, dunia pekerjaan sangat memprihatinkan, dimana banyak perusahaan yang tutup secara permanen dikarenakan kondisi pandemi sampai saat ini. Tutupnya berbagai perusahaan menjadi beban berat bagi banyak masyarakat, dan banyak karyawan yang terpaksa di-PHK sehingga mereka tidak lagi mendapat upah seperti sebelumnya dan sulit mendapat pekerjaan.

Dalam situasi seperti saat ini, masyarakat harus terbiasa dan mampu beradaptasi dengan keadaan, dan dapat memutar cara agar tetap menghasilkan biaya untuk dipergunakan sehari-hari.

Namun lewat masa pandemi seperti saat ini, tidak hanya keburukan yang didapat, melainkan banyak masyarakat yang mencoba melakukan hal-hal baru seperti membuat bisnis makanan walau tergolong dalam usaha kecil, namun tetap menjalankan usaha tersebut melalui media online yang marak belakangan ini.

Aktivitas belajar online juga kini tengah dirasakan oleh semua murid dan mahasiswa di seluruh dunia. Sejak Covid-19 muncul di berbagai negara, masyarakat telah banyak mengalami perubahan seperti bekerja dari rumah dan perubahan proses belajar pengajar yang sebelumnya ada di sekolah. Selain peran pekerja, murid dan mahasiswa juga dituntut untuk membiasakan diri belajar dengan keadaan, yang dimana proses belajar dilakukan lewat media online dan diterapkan melalui aplikasi yang dapat menghubungkan banyak orang dalam bertatap muka dengan guru atau dosen pengampu setiap mata kuliah.

Dalam lingkup sekolah dasar, masih banyak murid yang tidak dapat ikut serta dalam pembelajaran tatap muka lewat media online, karena tidak semua anak sekolah dasar memiliki data internet bahkan ada yang tidak memiliki telepon genggam. Sebagai anak sekolah dasar seharusnya mereka masih sepenuhnya mendapatkan pendidikan yang khusus atau penjelasan pelajaran yang lengkap, sehingga mereka aktif dalam setiap pertemuan pembelajaran dan dapat memahami pelajaran yang disampaikan. Namun yang terutama peran orang tualah yang harus siap dengan kebutuhan terhadap anak.

Dalam perkuliahan juga masih banyak universitas di Indonesia yang tidak melakukan pembelajaran tatap muka secara rutin. Jika mahasiswa biasanya mendapat maksimal sembilan mata kuliah dalam satu semester, dan setiap mata kuliah melakukan pembelajaran tatap muka lewat media online, berarti dalam seminggu ada sembilan pembelajaran tatap muka yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen.

Namun tidak semua universitas dapat melakukan pertemuan tatap muka lewat media online seperti aplikasi Zoom, ada beberapa universitas menggunakan media hanya mengupload materi saja dan mengerjakan soal yang diberikan oleh dosen, sehingga banyak mahasiswa yang mengeluh dikarenakan perkuliahan yang tidak efektif atau merasa tidak cukup dengan materi pembelajaran, karena tidak sepenuhnya mata kuliah dijelaskan dengan baik. Tetapi peran mahasiswa haruslah tetap aktif dan berusaha mengerti lewat setiap materi yang dipaparkan atau lewat pembelajaran tatap muka melalui media online.

Selama beraktivitas di tengah pandemi saat ini, pekerja dan pelajar sama-sama memiliki peran dan harus bertanggung jawab atas kewajibannya, serta menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. (***)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini