Peran Mahasiswa di Tengah Pandemi

Oleh : Nanda Apita Dewi, Mahasiswi Universitas Pamulang

Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang menempuh atau menjalani pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi. Mahasiswa terdiri dari 2 suku kata, yaitu maha dan siswa. Maha artinya “ter” dan siswa artinya ” pelajar”.

Jadi mahasiswa adalah orang yang terpelajar. Maksud dari kata terpelajar ialah bahwa seorang mahasiswa tidak hanya mempelajari materi-materi yang telah diberikan oleh seorang dosen, atau sekedar mendengarkan apa yang telah dosen katakan.

Akan tetapi seorang mahasiswa harus bisa mengaplikasikan semua ilmu yang sudah dipelajari, serta menginovasi dan terus berkreatifitas untuk menciptakan segala sesuatu yang membawa perubahan. Mendapat gelar mahasiswa merupakan kebanggaan sekaligus rintangan. Karena seorang mahasiswa harus memiliki sikap tanggung jawab yang besar, bukan hanya tanggung jawab kepada diri sendiri, tetapi bertanggung jawab kepada sesama.

Bukan hanya soal bertanggung jawab, dalam diri mahasiswa juga harus memiliki sikap leadership, dimana sikap ini sangat lah penting dikehidupan bermasyarakat. Seorang mahasiswa harus siap menjadi seorang pemimpin yang memiliki segudang ilmu pengetahuan untuk bisa memberikan solusi, inspirasi dan terus memotivasi dalam kehidupan bermasyarakat.

Menurut AGENT OF CHANGE ” mahasiswa juga bertindak sebagai penggerak yang mengajak seluruh masyarakat untuk dapat bergerak dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi, dengan pertimbangan berbagai ilmu, gagasan, serta pengetahuan yang mereka miliki. Bukan waktunya lagi sebagai mahasiswa hanya diam dan juga tidak peduli dengan permasalahan bangsa dan juga negaranya, karena pundak merekalah ( Mahasiswa) titik kebangkitan suatu negara atau bangsa diletakkan”.

Sebagai mahasiswa wajib memiliki moral dan kepribadian yang baik, karena kita sebagai mahasiswa sudah harus menjadi contoh untuk kaum muda dikalangan sesama.
Dan sekarang ini akibat pandemi yang masih melanda negara kita, banyak sekali hal- hal negatif yang harus kita rubah menjadi hal yang positif. berkurangnya minat membaca dan menulis yang sering terdengar di telinga kita, saya pribadi sebagai mahasiswa ikut prihatin terhadap hal tersebut. Bahkan bukan hanya mendengar tapi juga menyaksikan secara langsung. Anak-anak yang lebih mementingkan bermain dari pada belajar.

Dengan demikian, sebagai generasi milenial calon penerus bangsa, dan juga sebagai agent of change harus peka terhadap situasi sekarang ini.
Apapun yang bisa kita lakukan, maka lakukanlah. Kita bisa mengajak anak-anak untuk belajar bersama ( tetap menggunakan protokol kesehatan), ajak mereka untuk membaca buku yang mereka punya.

Kita juga bisa menyediakan berbagai jenis buku seperti buku cerita, komik, atau buku-buku pantun dengan tujuan agar kegiatan membaca mereka tetap asik dan mereka terus ingin membaca. Setelah itu, ajak mereka untuk menulis. Mulailah dengan sesuatu yang mereka sukai. Seperti menulis cerita sehari-hari, menulis kesan dan pesan, dan menulis yang lainnya. Dengan begitu anak-anak akan merasa senang dan semangat untuk belajar lagi. Dan orang tua pun akan merasa terbantu dengan adanya kegiatan seperti ini.

Banyak sekali hikmah yang dapat kita ambil dari masa pandemi sekarang ini. Dengan adanya wabah ini mengajarkan kita terus bersabar dalam setiap keadaan, dan mempunyai banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.

Peran mahasiswa di masa pandemi ini sangat lah dibutuhkan oleh setiap orang tua diluar sana agar anak-anak nya tetap semangat dalam menuntut ilmu. Dan peran mahasiswa sebagai agent of change bisa mengamalkan ilmunya dan terus berperan dalam perubahan dunia.

#salamMahasiswa
#salamIndonesia

(***)