Beranda Sosial Penyandang Disabilitas Ini Bangkit dari Keterpurukan

Penyandang Disabilitas Ini Bangkit dari Keterpurukan

Relawan LAZ Harfa membantu Amat, penyandang disabilitas di Pandeglang. (Ist)

 

PANDEGLANG – Amat (30 th), penyandang disabilitas asal Desa Parigi, Kabupaten Pandeglang, kini bangkit dari keterpurukan. Awalnya ia adalah pemuda yang murung, selalu mengurung diri di rumah, tidak banyak bicara, bahkan sekali pun itu dengan kedua orang tuanya. Untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti mandi, makan, minum, berganti pakaian, serta aktivitas lain-lain semuanya masih dibantu orangtuanya.

Ditengah keterpurukan ekonomi dan  keterbatasan fisiknya, Amat hampir tidak memiliki keinginan untuk keluar rumah dan bergaul dengan orang-orang di sekitarnya. “Malu kalau mau keluar rumah, main-main ke rumah tetangga. Amat kan beda sama yang lain. tapi, pengen sih bisa kerja, melakukan aktivitas sendiri tidak merepotkan orang tua,” ujar Amat, Rabu (4/12/2019).

Kondisi Amat perlahan berubah sejak relawan LAZ Harapan Dhuafa (Harfa) Banten, lima tahun lalu memberikan bantuan. LAZ Harfa  memberikan pemahaman kepada orang tua Amat agar dapat memberikan kesempatan kepada Amat untuk bisa melakukan aktivitas sehari-harinya secara mandiri. Amat juga diberi motivasi agar mau bersosialisasi keluar rumah.

Melalui bantuan dr Achmad Chubaesi, relawan konsultan program untuk disabilitas LAZ Harfa, perilaku Amat perlahan sudah mulai berubah. Ia sudah mau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan bercakap-cakap dengan siapapun. Bahkan, tidak hanya sudah bisa melakukan aktivitas sehari-hari, Amat pun mampu membuat tusukan bakso untuk dijual kepada para pedagang sekitar, memelihara ayam kampung, dan kegiatan ekonomi lainnya yang bisa dilakukan di desa.

“Untuk orang-orang berkebutuhan khusus seperti Amat ini memang perlu penanganan yang istimewa pula. Secara perlahan kita yang pertama beri pemahaman dulu ke orang tuanya karena bagaimana pun juga semua proses pemulihan ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya dukungan keluarga terutama orang tuanya. Kemudian, kita perlahan masuk untuk memotivasi Amat supaya dia tidak menjadi orang yang minder meskipun berbeda tapi kita harus tanamkan bahwa dia adalah orang yang istimewa asalkan terus berusaha dan belajar dan saya optimis itu semua bisa terwujud kalau kita semua peduli terhadap orang-orang demikian. Di luar sana masih banyak Amat yang lain yang harus kita bantu,” ungkap dr Chubaesi.

LAZ Harfa juga memberikan bantuan kursi roda untuk membantu aktifitas Amat. “Amat telah menjadi Pahlawan untuk kita, membuka jalan peluang bagi kita semua untuk merasakan kebahagiaan dalam berbagi, kegembiraan menyaksikan Amat bisa menembus batas tertinggi atas segala harapan-harapan dalam hidupnya. Semoga Harapan Dhuafa bisa terus membantu orang-orang istimewa, seperti Amat,” ujar Indah Prihanande, Direktur LAZ Harfa. (ink/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini