Beranda Peristiwa Penusuk Menko Polhukam Wiranto Pernah Frustrasi dan Konsumsi Narkoba

Penusuk Menko Polhukam Wiranto Pernah Frustrasi dan Konsumsi Narkoba

Terduga pelaku penusukan Menkopolhukam Wiranto - foto istimewa

PANDEGLANG – Menkopolhukam Wiranto ditusuk menggunakan pisau belati oleh Syahril Alamsyah alias Abu Bara saat menghadiri peresmian gedung baru Mathla’ul Anwar di Menes, Pandenglang, Banten sekitar pukul 11.55 WIB, Kamis (10/10/2019). Saat ini Wiranto masih dalam perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Syahril (51) melakukan penyerangan bersama dengan istrinya Fitri Andriana (21). Akibat serangan itu, empat orang terluka. Selain Wiranto, ajudan Danrem 064/Maulana Yusuf (MY) Serda Yogi Wahono dan mantan sekretaris pribadi Wiranto yang juga ulama Mathla’ul Anwar (MA) Fuad Syauqi serta Kompol Dariyanto juga ikut terluka dalam insiden tersebut.

Ternyata pelaku penusukan Wiranto memiliki masa lalu yang kelam. Menurut rekan Syahril bernama Alex, Syahril pernah gagal menjalani kehidupan rumah tangga. Dia bercerai pada tahun 1999 dengan istri pertamanya. Hal itu membuatnya frustrasi, main judi hingga mengonsumsi narkoba.

“Dia frustrasi, bahkan sampai terlibat judi togel. Bahkan pernah mengonsumsi narkoba,” kata Alex di Medan, Kamis (10/10/2019), seperti dikutip dari VIVA.co.id.

Setelah itu, masih pada tahun yang sama, Syahril merantau ke Malaysia. Namun, sekitar lima bulan kemudian, dia kembali ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara.

Setelah pulang dari Malaysia, menurut pengakuan Alex, Syahril berubah drastis. Dia sudah tidak melakukan perbuatan maksiat. Bahkan rajin beribadah dan salat di masjid setiap hari. Penampilannya pun lebih Islami.

“Aku heran sepulang dari Malaysia, dia ninggalin semua perbuatan maksiat. Dia pakai kopiah lobay. Kubilang, ‘nah sudah masuk Islam’ aja anak ini,” ujar Alex.

Meski kaget melihat perubahan sikap Syahril, tapi Alex mengaku senang karena terlihat menjadi lebih baik. Bahkan, Syahril mengajak teman-temannya untuk berubah seperti dirinya.

Kemudian pada tahun 2000, Syahril kembali menikah dengan seorang wanita muda bernama Yuni. Yuni adalah warga Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Sumut. Namun pernikahan tersebut tanpa restu keluarga wanita. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai dua anak.

“Karena keluarga si perempuan tidak setuju, mereka ‘nikah tembak’ di kawasan Hamparan Perak,” ucapnya.

Alex menjelaskan, saat itu Syahril membuka warung internet, air isi ulang, fotocopy hingga penyewaaan Playstation untuk menafkahi keluarga kecilnya. Sayang, usaha tersebut bangkrut. Dan setelah istrinya melahirkan anak kedua, mertuanya memisahkan mereka. Syahril digugat cerai hingga sempat akan dipolisikan. Akhirnya mereka pun bercerai setelah menikah selama empat tahun.

Alex mengatakan bahwa dia pernah diperlihatkan materi dari Suriah oleh Syahril. Bahkan, dia sempat diajak Syahril untuk bergabung, namun ditolaknya. Dia terakhir bertemu dengan Syahril pada tahun 2015 lalu setelah pindah rumah ke kawasan Mabar, Kota Medan.

Saat itu, Syahril mengenalkan istri ketiganya di rumahnya di Jalan Alfaka VI Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumut.

“Saya dikenalkan dengan istrinya yang baru, kabarnya orang luar. Istri ketiganya ini pakai cadar,” ucap Alex.

Syahril pun pindah setelah rumahnya digusur karena kena proyek pembangunan Tol Binjai-Medan-Kualanamu. Sejak itu, mereka tak lagi bertemu. Tetapi Alex kaget saat mengetahui bahwa teman lamanya tersebut adalah pelaku penusuk Wiranto dari pemberitaan di media.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini