Beranda Bisnis Penikmat Jajanan Tradisional, Ini Rekomendasi Awug di Kota Serang

Penikmat Jajanan Tradisional, Ini Rekomendasi Awug di Kota Serang

SERANG – Bagi yang penikmat makanan atau jajanan tradisional, Anda dapat menemukan Awug di Kota Serang Baru, Panancangan Cipocok Jaya, Kota Serang.

Awug adalah penganan tradisional. Kue ini berwarna putih bercampur dengan warna coklat yang berasal dari campuran tepung beras, kelapa, aroma daun pandan dan gula merah yang dikukus di dalam aseupan (kukusan berbentuk lancip untuk membuat tumpeng) dengan beralaskan daun pisang.

Makanan itu dijual menggunakan gerobak tepatnya di sisi kiri pintu masuk menuju Pemerintahan Kota Serang.

Baim, pedagang Awug mengaku sudah berjualan selama 4 tahun di sana. Di Banten dia mengaku sudah membuka beberapa ruko makanan tradisional di antaranya di Ciracas, Cilegon, Cipocok.

Pria berusia 17 tahun itu berdagang mulai pukul 10.00 sampai 21.00. Dalam sehari dia memerlukan 10 kg tepung beras, 4 kg gula aren, dan kelapa parut.

Baim menjelaskan proses pembuatannya yaitu siapkan tepung beras sebanyak 10 centong, kemudian aduk, tambahkan dua sendok kelapa parut sambil diaduk menggunakan sedikit air matang.

Setelah selesai diaduk selama 3 menit, kemudian siapkan alat bernama aseupan untuk kukus nasi yang terbuat dari anyaman bambu, lapisi bagian dalam menggunakan daun.

Kemudian masukan beberapa centung tepung beras yang sudah diaduk. Tambahkan gula aren yang sudah dicacah secara selang-seling sebanyak 4 tingkatan sampai penuh.

Lalu masukan aseupan yang sudah diisi bahan-bahan pada tempat kukusan terbuat dari alumunium yang sudah dipanaskan. Selanjutnya tunggu sekitar 20 menit agar awug matang merata.

Setelah matang, awug diangkat dan tuangkan di atas meja yang sudah dialask oleg daun pisang tutup kembali dengan 3 aseupan supaya terhindar dari lalat.

Makanan tradisional awug atau awug-awug.

Baim menjual kue awug itu satu congcot utuh Rp 100.000, dia juga menjual eceran untuk box kecil Rp 10.000. Dalam sehari dia bisa mengukus sekitar 10-11 kali kukusan kue awug. Dalam 10 kukusan kue awug dia menjual 100 box.

“Alhamdulillah selama berjualan engga ada kendala, semuanya habis aja,” ujarnya, Jumat (6/8/2021).

Dalam sehari dia bisa mengantongi Rp 1 juta rupiah keuntungan bersihnya. Baim pun membuka orderan pemesanan untuk hajatan, ulang tahun dan lainnya.

Biasanya untuk yang nikahan, dia mendapatkan 20 kukusan awug dan mendapatkan 200 box. “Untuk pernikahan biasanya 20 box congcot dapat 200 box,” ucapnya. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini