Beranda Uncategorized Pengamat : Harga BBM Naik Pengaruhi Elektabilitas Jokowi

Pengamat : Harga BBM Naik Pengaruhi Elektabilitas Jokowi

Presiden Joko Widodo - foto istimewa observerbd.com

SERANG – Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengingatkan terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)  jenis Premium harus hati-hati. Sebab bisa pengaruhi elektabilitas Jokowi.

“Dampak langsung mungkin tidak, tapi kalau sering miss komunikasi antar pejabat pemerintah dan itu banyak diingat masyarakat, bisa jadi mempengaruhi,” kata Hendri dilansir WartaEkonomi.com, Rabu (10/2018).

Hendri juga mengatakan agar pemerintah berhati-hati dalam memutuskan persoalan kebijakan besar, khususnya BBM. Sebab Hendri menilai kabinet Presiden Joko Widodo kerap berbeda pendapat dalam memutuskan kebijakan. “BBM ini hal penting, pengaruhnya besar, ya, jangan lagi lah miss komunikasi, ini sudah sering, ” kata Hendri

Sebelumnya,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan harga BBM jenis Premium batal naik. “Atas perintah dan arahan bapak Presiden, premium batal naik, ” kataKepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi.  Lebih lanjut, ia menuturkan, hingga saat ini masih menunggu evaluasi dari banyak hal, salah satunya dari kesiapan PT Pertamina (Persero)

Beberapa saat sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan sempat menyebutkan BBM jenis Premium akan naik dari Rp6.550 menjadi Rp7.000 pada hari ini. Hal tersebut berkaitan dengan penyesuaian harga dari BBM nonsubsidi. PT. Pertamina (Persero) menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mulai hari ini (Rabu, 10/10) dan berlaku di seluruh Indonesia pukul 11.00 WIB

“Atas ketentuan tersebut, maka Pertamina menetapkan penyesuaian harga. Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp9.800 per liter,” demikian data laman Pertamina. Pertamina klaim harga yang ditetapkan ini masih lebih kompetitif dibandingkan dengan harga jual di SPBU lain. Harga yang ditetapkan untuk wilayah lainnya bisa tertera di laman Pertamina. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini