Beranda Pemerintahan Pemkot Cilegon Kumpulkan Industri, Bahas Penanganan Banjir

Pemkot Cilegon Kumpulkan Industri, Bahas Penanganan Banjir

Pemkot Cilegon gelar rapat penanganan banjir dengan sejumlah industri. (Foto: Maulana/BantenNews.co.id)

CILEGON – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon mengumpulkan sejumlah industri yang berada di sekitar lokasi banjir yang terjadi di Kecamatan Grogol pada Sabtu (3/2/2024) lalu di Aula Setda Kota Cilegon, Rabu (7/2/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengungkit sejumlah perjanjian yang pernah disepakati pada 2020 terkait penanganan banjir di lokasi yang sama oleh sejumlah perusahaan tersebut.

“Kami sudah gambarkan tadi ternyata ini tidak jauh dengan banjir 4 tahun yang lalu, yaitu tanggal 27 Januari 2020, sekarang kan tanggal 3 Februari 2024 berarti cuma beda 5 hari saja,” katanya.

Helldy mengungkapkan, dalam pertemuan itu juga terdapat sejumlah kesepakatan dengan industri-industri tersebut terkait penanganan dan antisipasi banjir. Kesepakatan itu di antaranya soal pengerukan, pelebaran, dan pembangunan bendungan.

“Yang pertama, tidak ada lagi motor-motor yang lewat belakang di Lotte itu. Yang kedua, besok langsung action pengerukan ini. Yang tadi saya bilang gorong-gorong cuma satu mau dilebarkan sesuai dengan kebutuhan sehingga buangannya jauh lebih besar dan cepat,” ungkapnya.

“KSI juga kalau memang memungkinkan kita minta bendungan terlebih dahulu, penampungan untuk antisipasi. Kemudian Arga juga ingin bantu di wilayah utaranya. Intinya kita pengen masalah ini diselesaikan,” sambung Helldy.

Terkait antisipasi jangka panjangnya, Helldy meminta kepada PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) untuk membangun jembatan dan meniadakan kegiatan pengurugan kembali.

“Kemudian tadi kami minta jembatan, gak ada lagi urug urugan, itu juga jangka panjang buat mereka,” ucapnya.

Sementara itu, General Manager PT LCI Rudi Nurcahyo mengaku bersedia menjalankan sejumlah kesepakatan tersebut bersama perusahaan lainnya untuk menangani dan mengantisipasi bencana banjir.

“Pada intinya kita akan bersama-sama dengan perusahaan yang ada di sekitar lokasi komitmen terhadap apa yang sudah disepakati tahun 2020. Jadi situasi saat ini tidak terlepas dari situasi sebelumnya,” ujarnya.

Namun, menurut Rudi untuk penanganan banjir tersebut tidak cukup hanya melakukan pengerukan, pelebaran, atau normalisasi sungai saja melainkan harus ada pembuatan tandon.

“Bagaimana membuat tandon air hal yang utamanya. Karena bagaimana pun kondisi medan tinggi muka air laut itu lebih tinggi dari rata-rata tinggi muka air di daratan. Jadi betapapun kita melakukan normalisasi, pelebaran sungai dan kanal-kanal yang ada itu kalau gak ada tandon air itu akan balik lagi,” katanya.

Untuk permintaan pembangunan jembatan, Rudi menuturkan pihaknya akan menyampaikan dan mendiskusikan dengan manajemen PT LCI terlebih dahulu dengan mempertimbangkan segala aspeknya.

“Jembatan itu kita akan coba dengan diskusikan dengan manajemen. Kalau kita bangun di sana, jangan sampai mengganggu lalu lintas dan kebutuhan masyarakat nelayan di sana yang bisa menimbulkan masalah baru, kita gak mau itu juga,” tutupnya. (Mg-STT/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini