Beranda Kesehatan Pemkab Pandeglang Masih Butuh 68.000 Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan

Pemkab Pandeglang Masih Butuh 68.000 Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan

Peserta mengikuti sosialisasi vaksinasi Covid-19. (Memed/bantennews.co.id)

 

PANDEGLANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang masih membutuhkan sekitar 68.000 vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan (nakes). Pasalnya, dari 82.000 vaksin yang dibutuhkan baru tersedia sekitar 14.000 untuk tenaga medis.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang, Achmad Sulaiman dari total 82 ribu vaksin yang dibutuhkan untuk nakes di Kabupaten Pandeglang, baru 14 ribu vaksin yang ada.

“Kami itu butuh 82 ribu dosis vaksin untuk Nakes namun yang baru ada sekarang ini hanya 14 ribu. Jadi masih jauh dan butuh waktu lagi untuk menyelesaikan ini (kekurangan vaksin),” kata pria yang akrab disapa Sule ini, Selasa (5/1/2021).

Sementara itu, narasumber dari Kementerian Kesehatan RI, Tubagus Rahmat Sentika mengatakan,  saat ini vaksin Covid-19 sedang dilakukan uji coba di Bandung.

“Kita sedang menunggu hasilnya sekaligus surat izin edarnya dari BPOM. Nanti tanggal 12 – 20 Januari akan diumumkan oleh Pemerintah, kita nanti tunggu hasilnya,” katanya.

Ia membeberkan, ada tiga vaksin sementara di seluruh dunia yang selesai uji coba diantaranya sinovac. “Indonesia yang sudah masuk sinovac, dan WHO mengijinkan apabila vaksin tersebut di satu negara sudah di uji klinis bagus. Kita juga sudah kerjasama dengan beberapa negara pembuat vaksin seperti Inggris, Amerika, Belgia, dan Jerman,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, ada beberapa kategori yang tidak diharuskan untuk divaksin diantaranya, orang yang terkonfirmasi, wanita hamil, tidak sedang memiliki penyakit dan orang yang memiliki alergi. Selain itu, batasan usia pun berpengaruh pada penyuntikan vaksin Covid-19, sebab yang boleh menerima vaksin itu hanya umur 18 tahun hingga 59 tahun saja.

“Yang terkonfirmasi postif itu ada anti body yang bagus, harusnya dia mendonorkan darah plasma konvalesen karena sangat dibutuhkan oleh saudara kita yang sakit,” ucapnya.

Sedangkan terkait isu yang beredar di masyarakat dampak negatif pasca divaksinasi Covid-19, ia mengingatkan masyarakat tidak termakan isu yang belum tentu kebenarannya. “Anggap ajah hiburan, percayakan kepada Kementerian Kesehatan. Saya sendiri dari Bandung melihat langsung teman saya menyuntikan 1.600 orang, dan saat ini gak ada gejala apa-apa,” tutupnya. (Med/Red/SG)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini