Beranda Bisnis Pasca Tsunami, Tamu Hotel di Pesisir Banten Anjlok di Malam Tahun Baru...

Pasca Tsunami, Tamu Hotel di Pesisir Banten Anjlok di Malam Tahun Baru 2019

Foto istimewa pegipegi.com

SERANG – Ashok Kumar, Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten menyatakan bencana tsunami Selat Sunda berdampak besar pada bisnis perhotelan di wilayah pesisir barat Banten. Pada tahun baru ini, okupansi hotel hanya mencapai 10 persen, bahkan ada hotel yang tidak memiliki tamu sama sekali.

“Ini anjlok. Paling 10 persen, bahkan ada yang 0 persen. Kalau normal, bisa 100 persen,” ujar dia dikutip dari merdeka.com, Selasa (1/1/2019).

Ashok mengungkapkan, padahal sebelum terjadi tsunami Selat Sunda, rata-rata okupansi hotel untuk tahun baru bisa mencapai 90 persen. Hal ini lantaran masyarakat telah memesan kamar hotel sejak jauh-jauh hari.

“Kemarin sudah sampai 90 persen. Tapi ada yang mundur, ada yang minta pindah tanggal, ada yang minta uang kembali. Kita enggak bisa berbuat apa-apa,” kata dia.

Oleh sebab itu, Ashok berharap kejadian bencana seperti ini tidak kembali terjadi. Dia juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir untuk kembali berlibur di wilayah pantai barat Banten.

“Ini pengaruhnya sangat-sangat signifikan,” tandas dia.

Sebelumnya, Bencana tsunami yang menerjang kawasan Pantai Selatan Banten seperti di Carita dan Tanjung Lesung pada Sabtu (22/12) malam, tak terlalu menurunkan tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel di provinsi tersebut.

PHRI Banten menyatakan, tingkat okupansi hotel di wilayah pesisir Banten seperti Anyer jelang Tahun Baru 2019 nanti telah mencapai 80-100 persen.

“Sudah ada antara 80-90 persen okupansi hotel untuk libur Tahun Baru nanti. Bahkan ada yang sudah 100 persen,” ungkap Ketua Harian PHRI Provinsi Banten, Ashok Kumar, saat ditanyai, Selasa (25/12/2018) lalu.

Tingkat okupansi kamar hotel yang terhitung tinggi tersebut tersebar di berbagai lokasi wisata pinggiran pantai Banten, tak hanya di satu titik saja. Selain itu, musibah tsunami yang memporak-porandakan sebagian wilayah Banten dan Lampung tidak banyak membuat terjadinya pembatalan pemesanan kamar hotel.

“Memang ada beberapa yang cancel booking, tapi tidak terlalu banyak. Mungkin masih dibawah 10 persen,” aku dia. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini