Beranda Pariwisata Pasca-Tsunami, Pariwisata di Banten Digenjot Guna Datangkan Wisatawan

Pasca-Tsunami, Pariwisata di Banten Digenjot Guna Datangkan Wisatawan

Foto istimewa pegipegi.com

SERANG – Pariwisata Provinsi Banten mulai bangkit kembali. Pasca bencana tsunami pada akhir 2018 lalu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus menggenjot pariwisata di Banten. Banyak acara pariwisata yang dikemas menarik untuk mendatangkan wisatawan.

Salah satunya adalah Pesona Ramadhan Banten 1440 H. Acara yang digelar di halaman Pendopo Bupati Kabupaten Serang pada Jumat (24/5/2019) hingga Sabtu (25/5/2019) ini dimeriahkan oleh ragam acara menarik.

Mulai dari lomba masak, lomba fashion, hingga lomba melukis di gerabah dan tong yang jadi rangkaian acara utama. Ada juga bazar UMKM yang diikuti 39 pelaku ekonomi kreatif seperti kuliner, pakaian, destinasi wisata, travel agent, bank, dan kerajinan tangan.

“Untuk menyambut Ramadhan, Kemenpar membuat program Pesona Ramadhan dan Pesona Lebaran. Terutama pada daerah yang dilintasi jalur mudik dan Banten salah satu yang dilintasi. Kita juga aktif mendukung pesona lebaran. Tujuannya mendatangkan wisatawan nusantara karena di saat itu banyak pergerakan,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar, Adella Raung, Sabtu (25/5/2019).

Adella mengungkapkan dukungan terhadap acara ini menjadi bukti nyata dukungan Kemenpar untuk Banten. Khususnya bagi Banten yang sempat dilanda tsunami pada akhir 2018 lalu.

“Saat tsunami, pariwisata Banten mencapai titik nol. Makanya kita akan bangkitkan kembali pariwisata Banten. Bahkan harus dikemas lebih baik dari sebelumnya,” katanya dikutip dari detik.com.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan pariwisata Banten sangat ‘seksi’. “Banten adalah destinasi lengkap. Nature-nya indah, culture-nya keren, manmade-nya juga menarik. Pesona Ramadhan justru membuat pariwisata mereka kian lengkap karena mereka kini punya atraksi religi,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Eneng Nurcahyati, mengatakan acara sudah memasuki tahun kedua. Dukungan yang didapat pun semakin banyak.

“Kita mendapat banyak dukungan dari pelaksanaan Pesona Ramadhan Banten di tahun kedua ini. Ada dari Pemerintah Kabupaten Serang. Mereka bahkan rela pendoponya kita gunakan. Ada juga dukungan Kementerian Pariwisata yang perhatiannya luar biasa buat Banten, terlebih pascatsunami. Kita sangat berterima kasih dan berharap dukungan bisa terus digulirkan Kemenpar buat kita,” ucapnya.

Kegiatan ini, lanjut Eneng, bukan saja untuk mengisi Ramadhan. Namun juga mendorong terus berkembangnya ekonomi kreatif di Banten.

“Untuk ekonomi kreatif, ada 16 subsektor yang kita punya. Namun kita baru men-support beberapa saja, seperti kuliner, fashion, handycraft, dan film. Kita juga ingin menyampaikan ke wisatawan jika Selat Sunda aman,” jelasnya.

Sementara Wakil Bupati Serang, Panji Tirtayasa, mengatakan Kabupaten Serang sedang berupaya menghadirkan destinasi wisata religi. “Kita punya Tanara yang bisa dijadikan destinasi wisata religi. Tanara adalah tempat lahir dan tinggalnya Syeikh Nawawi. Namanya sudah sangat tenar. Oleh karena itu, Tanara kita optimalkan sebagai destinasi wisata religi,” paparnya.

Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi pelaksanaan Pesona Ramadhan.

“Yang harus menjadi perhatian dalam pelaksanaan sebuah event adalah value. Pikirkan value apa yang bisa menjadi daya tarik. Pesona Ramadhan Banten 2019 punya itu karena melibatkan banyak pihak. Mampu membuat keseruan, tetapi juga tetap mengenalkan unsur budaya. Sukses buat Pesona Ramadhan Banten,” katanya.

Pembukaan Pesona Ramadhan Banten 1440 H dihadiri oleh Wakil Bupati Serang Bapak Panji Tirtayasa, Kadispar Banten Eneng Nurcahyati, Kabid Pemasaran Area Jakarta-Banten Ni Komang Ayu Astiti yang mewakili Asdep Pemasaran I Regional II Kemenpar, perwakilan BI cabang Banten, dan sejumlah OPD Kabupaten/Kota Banten. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini