Partisipasi Kecamatan di MTQ Pandeglang Masih Rendah

PANDEGLANG – Sekretaris Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Pandeglang, Hadis Muntaha menilai partisipasi Kecamatan mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXXVII tingkat Kabupaten Pandeglang Tahun 2019 dinilai rendah.

Kata Hadis, idealnya masing-masing Kecamatan mengirimkan 35 orang peserta, karena dihitung dari tujuh cabang dan 13 golongan yang dilombakan. Tetapi tingkat partisipasi mengirimkan peserta dari tiap Kecamatan masih banyak di bawah 50 persen dari ketentuan yang sudah ditetapkan tersebut sebanyak 35 orang.

“Bahkan ada Kecamatan yang mengirimkan peserta itu hanya 14 persen saja. Kalau rata-rata ya partisipasinya di bawah 50 persen,” kata Hadis usai melakukan technical meeting di Opprom Setda Pandeglang, Jumat (4/10/2019).

Dengan kondisi yang demikian Hadis sangat menyayangkan, pasalnya anggaran untuk kegiatan sudah disiapkan di masing-masing Kecamatan.

“Saya rasa tidak ada kendala apapun di tiap-tiap Kecamatan. Karena dari besaran anggaran di masing-masing Kecamatan pun menurut hitung-hitungan kami sangat cukup. Saya rasa sangat tidak mungkin kalau tidak ada peserta untuk mengikuti perlombaan ini,” terangnya.

Ia khawatir dengan kondisi saat ini akan berdampak pada perlombaan MTQ tingkat Provinsi Banten, karena nantinya para pemenang lomba MTQ tingkat Kabupaten akan diperlombakan kembali di tingkat Provinsi. Sedangkan untuk anggaran pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp950 juta.

“Dari total hibah kami di 2019, untuk alokasi anggaran MTQ ini Rp950 juta. Tahun lalu juga masih sekitar itu, karena kita mampunya baru segitu,” jelasnya.

Ketua Harian LPTQ Kabupaten Pandeglang, Abdul Gofar membenarkan bahwa tingkat partisipasi Kecamatan masih rendah dalam acara MTQ kali ini. Bahkan dia menegaskan, ada Kecamatan yang tingkat partisipasinya hanya 14 persen saja. Ia mengaku nantinya Kecamatan yang kurang maksimal mengirimkan peserta bakal mendapatkan teguran dari Bupati dan Sekda Pandeglang.

“Kami menginginkan tingkat partisipasinya itu minimal 50 persen, tapi belum semua Kecamatan memenuhinya. Yang saya ketahui masih rendah, langsung saya tegur. Pokoknya kami menyayangkan,” tambahnya. (Med/Red)