Beranda Pemerintahan Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan di Tangsel Meningkat

Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan di Tangsel Meningkat

Ilustrasi - foto istimewa Tribunnews.com

TANGSEL – Pandemi virus covid-19 yang melanda Indonesia sampai saat ini masih berlanjut. Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), saat ini statusnya malah menjadi zona merah.

Berlarut-larutnya pandemi tersebut membuat sektor perekonomian melemah. Tak sedikit yang kehilangan pekerjaannya lantaran perusahaan tak lagi mampu menggaji. Akibatnya, kemiskinan pun tak terhindarkan.

Di Tangsel, angka kemiskinan meningkat selama pandemi. Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kota Tangsel, selama tahun 2021 angka warga miskin naik sebesar 2 sampai 3 persen.

“Yang pasti, selama pandemi yang berkepanjangan ini angka kemiskinan saya pastikan naik, kalau angka berapa persennya itu silakan konfirmasi ke BPS (Badan Pusat Statistik). Namun kalau dari data yang kita miliki angka kemiskinan di 2021 naik sekitar 2 sampai 3 persen dari data tahun 2020,” kata Kepala Dinsos Tangsel, Wahyunoto dalam keterangannya, Senin (28/6/2021).

Menurut Wahyu, berdasarkan data Kementerian Sosial (Kemsos) angka kemiskinan di Kota Tangsel mencapai 62.000 jiwa. Dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sekitar 31.000.

“Kalau data tahun ini kita masih input terus, kita masih verifikasi terus. Oleh Kemsos itu ditetapkannya per triwulan, seharusnya kemarin April sudah ada ketetapan angkanya berapa tetapi mungkin dinamika dan lain-lain sampai saat ini kita belum mempunyai ketetapan,” lanjutnya.

Sejauh ini pihak Dinsos mengaku masih terus menyelaraskan data yang mereka miliki dengan data dari BPS agar mereka yang masuk dalam kategori keluarga miskin bisa mendapatkan bantuan sosial.

“Itu kita belum memadupadankan dengan rilis angka dari BPS. Itu data dari RT/RW yang memang diusulkan untuk mendapatkan bantuan sosial. Kita verifikasi dan memang mereka layak mendapatkan bantuan sosial,” ungkapnya. (Ihy/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini