Beranda Peristiwa Oknum Pendamping di Kota Serang Diduga Sunat Uang Bansos untuk Warga Disabilitas

Oknum Pendamping di Kota Serang Diduga Sunat Uang Bansos untuk Warga Disabilitas

Ilustrasi - foto istimewa kumparan.com

SERANG – Bantuan sosial (Bansos) yang diberikan untuk penyandang disabilitas, diduga disunat oleh oknum pendamping di Kota Serang. Pasalnya, dari besaran bantuan sebesar Rp3,6 juta penerima manfaat hanya menerima sebagian atau tidak sama sekali.

Hal tersebut disampaikan oleh Yudha Prawira, kakak dari penyandang disabilitas bernama Yadi Raditya. Yudha mengatakan bahwa pihaknya mengetahui adanya penyunatan bantuan tersebut, setelah rumahnya didatangi oleh pihak Dinsos Provinsi Banten.

“Tadi didatangi oleh Dinsos Provinsi Banten, katanya mereka mendata untuk mencairkan bantuan sosial buat adek saya. Tapi tahap ke empat. Kaget, karena tahap satu, dua dan tiga itu enggak pernah dapat. Tiba-tiba tahap empat,” ujarnya, Senin (2/8/2021).

Yudha mengatakan, dirinya baru mengetahui bahwa adiknya mendapatkan bantuan sosial bagi penyandang disabilitas. Padahal menurut petugas Dinsos Provinsi Banten, itu sudah disalurkan sejak Januari 2020 lalu.

“Jadi pencairannya itu setiap 6 bulan. Januari 2020, Juni 2020, sama Januari 2021 kemarin. Besok tanggal 2 Agustus mau dicairkan yang tahap 4. Bantuannya Rp3,6 juta setiap 6 bulan itu. Memang dulu sempat ada yang datang untuk minta data diri orangtua, katanya mau dibuatkan rekening bjb, tapi sampai sekarang enggak menerima,” ucapnya.

Yudha mengatakan bahwa petugas Dinsos Provinsi Banten yang memberitahukan hal tersebut tidak terlalu kaget. Pasalnya, petugas mengaku hal tersebut juga terjadi ke beberapa penerima manfaat lainnya.

Menurutnya, modus pemotongan bantuan tersebut yakni tidak memberikan buku rekening dan kartu ATM yang telah dibuat untuk penerima manfaat, lalu dilakukan pemotongan. Modus lainnya yakni memberikan buku rekening, namun kartu ATM tidak diberikan.

“Petugas Dinsos Provinsi Banten itu memang datang untuk pendataan ulang. Karena sebelumnya dipegang oleh Dinsos Kota Serang. Ini peralihan, jadi yang menyalurkan provinsi. Pas di beberapa tempat, ternyata kejadiannya juga banyak. Kalau adek saya itu benar-benar enggak dapat dari awal, yang lain ada yang dipotong jadi sisa satu juta saja,” ucapnya.

Baca Juga :  Diterjang Angin Kencang Pohon di Depan Kantor Kecamatan Karangtanjung Tumbang

Hal sama dialami oleh Bonang Rasyadi, penyandang tunagrahita yang tinggal di Kebon Jahe. Menurut penuturan ibundanya, Fauziah, anaknya yang kerap disapa Bonal tersebut memang pernah didata untuk mendapatkan bantuan. Namun ternyata, bantuan tersebut hanya sekali saja didapatkan.

“Iyah hanya sekali, satu juta. Pernah diminta data diri untuk membuat rekening di BJB. Cuma untuk kartu ATM-nya dipegang oleh si ibu,” ucapnya.

Kepala Dinsos Kota Serang, Moch Poppy Nopriadi membantah bahwa pihaknya menyalurkan bantuan untuk penyandang disabilitas. Bahkan ia mengaku bahwa di Kota Serang sendiri, tidak ada anggaran bantuan untuk penyandang disabilitas.

“Gak ada itu, harus diluruskan itu. Jadi tunjuk aja, siapa orang yang menyunat. Kalau memang ada penyunatan itu, nama programnya apa,” ucapnya.

(Dhe/Red)