Beranda Peristiwa Oknum Lurah di Kota Serang Diduga Remas Payudara ASN

Oknum Lurah di Kota Serang Diduga Remas Payudara ASN

Ilustrasi setop pelecehan seksual. (suara com)

SERANG – YA, seorang pegawai ASN di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan atau Dinkop UKM Perindag Kota Serang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum Lurah di Kota Serang, berinisial AJ.

YA menuturkan peristiwa pelecehan seksual itu terjadi saat dirinya sedang bertugas pada 16 Desember 2023 silam. “Saat itu saya sedang ada pekerjaan pada tanggal 15, 16, 17 nya, terkait penarikan sewa ruko ada masukan dari pedagang,” ujar YA, kepada awak media.

YA menuturkan, saat melaksanakan pekerjaan penarikan sewa ruko para pedagang tidak bisa meninggalkan toko, maka dia mendatangkan mobil edukasi bank BJB ke Pasar Lama.

“Pada hari Jumat sebelum kejadian ada kendala teknis parkir ada sedikit masukan kalau hari Sabtu di kantor kelurahan aja, karena katanya itu kantor pemerintahan juga. Sore itu Jumat kita izin ke Pak Lurahnya, mangga silakan kata Pak Lurah,” tutur dia.

YA menceritakan, hari Sabtu ia sedang bersama suaminya tengah belanja di Pasar Lama. Terduga oknum lurah AJ mengirimkan pesan singkat berisi foto mobil edukasi Bank Jawa Barat Banten (BJB).

“Terduga ini japri ke saya foto mobil BJB terus saya bilang sebentar masih di Pasar Lama. Saya cek dulu ke mobil edukasi BJB terkait kerjaan. Kemudian terduga telpon via WA masuk aja ke dalam di sini bisa sambil ngopi,” katanya.

Tanpa ada rasa curiga YA masuk ke ruangan oknum lurah AJ. Di dalam ruangan ada Lurah lain di dalamnya.

“Awalnya bertiga, sekitar pukul 11.30 WIB mereka pamit dulu kami mau keluar dulu sebentar. Saya numpang cas hp di situ sekitar 30 sampai 40 menit,” ujarnya.

Tak lama kemudian, terduga kembali bersama lurah lain. Rekan lurah lain kemudian pamit. “Sudah tinggal saya berdua sama si oknum tersebut. Awalnya ngobrol biasa sampai awalnya melakukan secara verbal, ‘Bu mata Ibu indah yah. Saya bilang saya pake sofline kalau enggak saya tidak bisa lihat. Saya tidak menanggapi obrolan tersebut karena saya fokus cari aplikasi,” ucap YA.

Tanpa diduga, terduga pelaku duduk di samping korban dan berusaha memegang tangan korban sambl memeluk dari belakang. Korban yang lengah kemudian diremas bagian dadanya oleh terduga pelaku. “Saya berusaha lepas posisi kiri megang hape berusaha nelpon, tapi enggak bisa kebuka untuk melakukan panggilan,” sambung YA sembari menahan tangis.

Disitu lah, oknum Lurah JA melakukan pelecehan kepada dirinya memegang tubuhnya dan melakukan dugaan pelecehan seksual. “Saya lari kabur ke mobil bjb dia ngejar alasan mengembalikan casan hp,” tuturnya.

Atas kejadian itu, YA mencoba memendam sendiri tanpa cerita kepada sang suami maupun keluarganya. Sampai akhirnya dia memberanikan diri bercerita kepada suaminya karena syok yang dialaminya.

Pada saat itu korban dan suami mendatangi kantor keluahan tempat terduga pelaku bertugas. Tiba di sana, lurah tidak berada di kantor. “Pas saya telpon memanggil. Pak lurahnya telpon balik, saya ada di kantor Bapak tunggu disini ada yang mau saya bicarakan,” katanya.

Kemudian sang suami menanyakan perihal kejadian itu, dan oknum tersebut mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada korban. “Suami saya bilang, Bapak merasa sudah melakukan pelecehan terhadap istri saya, terus dia diem bilang khilaf minta maaf. Yaudah sekarang bapak mah koperatif karena kita akan melaporkannya ke kepegawaian aja,” ujarnya.

YA mengaku sudah melaporkan kejadian itu kepada pimpinannya dan juga ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Serang.

“Laporan ke Polda ke bagian PPA kalau kesana harus ada buktinya dulu memang disana harus diurus ke pegawaian dulu setelah diurus baru bisa dilaporkan ke Polda,
Saya bikin laporan secara tertulis ke BKD cuma memang saat saya laporan itu agak lama dapat informasinya,” katanya.

YA juga membuat laporan ke Inspektorat. Setelah itu pihaknya sudah dipanggil pihak BKPSDM untuk memberikan keterangan.

“Sampai kemarin hari Kamis 21 Maret kemarin saya dikomfortir dengan oknum karena dia tidak mengakui sama sekali. Jadi harapan BKD itu bisa melihat emosional di oknumnya mengakui atau tidak,” ujarnya.

YA pun sangat terkejut karena oknum lurah itu sama sekali tidak mengakui perbuatannya dan malah membantah.

“Tapi pada kenyataannya tidak mengakui sama sekali, terus membantah padahal rekamannya sudah diperdengarkan saksi sudah dipanggil, tapi dia tetap tidak mau mengakui apa yang sudah diperbuat terhadap saya,” ujarnya. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini