Beranda Peristiwa Mudik 2019, Pelabuhan Merak Terapkan Ganjil Genap dan Naikkan Tarif Malam

Mudik 2019, Pelabuhan Merak Terapkan Ganjil Genap dan Naikkan Tarif Malam

Ilustrasi - foto istimewa info mudik gratis

CILEGON – Pemerintah pusat melalui Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdar) pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutar otak guna mengajak pemudik yang hendak menyeberang ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak berangkat pada siang hari. Ini lantaran fenomena pemudik setiap tahunya selalu membludak pada malam hari.

Salah satu opsinya supaya masyarakat pulang kampung pada siang hari yakni dengan menerapkan ganjil genap bagi para pemudik yang membawa kendaraan. Selain itu juga pemerintah bakal memberlakukan kenaikan tarif lebih mahal jika pemudik berangkat pada malam hari. Namun sebaliknya, pemudik bakal diberi diskon tarif jika berangkat pada siang hari.

“Namum ide ini akan didiskusikan kembali dan saya laporkan ke Pak Menteri (Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumedi-red),” ujar Dirjen Hubdar, Budi Setiyadi usai Rapat Persiapan Arus Mudik Lebaran 2019 di Kantor PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama, Jumat (3/5/2019).

Dia menuturkan bahwa pola pemudik di tahun 2017 dan 2018 yang menyeberang ke Sumatera masih sama yakni selalu berangkat pada malam hari. Akibatnya penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak hingga mengular ke Jalan Tol Tangerang-Merak.

“Baik penumpang pejalan kaki, kendaraan roda empat dan motor, pola waktunya itu jam 12 malem hingga 4 pagi, itu tinggi sekali di situ. Nah Nanti kita nencoba dan akan dorong pemudik jangan menumpuk pada malam hari, kalau bisa siang, sehingga tidak terjadi penumpukan pada malam hari. Kenapa mungkin dulu pemudik malam hari menyeberang? kemungkinan karena dulu belum ada jalan tol, jadi masyarakat masuk Lampung takut kalau berangkat pada siang hari dan sampai di Lampung pada siang hari, jadi cenderung berangkat pada malam hari. Dengan sekarang jalan tol sudah ada, kita akan mencoba merubah mindset masyarakat supaya siang hari menyeberang ke Lampung,” ucapnya.

“Caranya bagaimana? tadi dalam rapat ada beberapa ide yang disampaikan, pertama adalah dengan pola ganjil genap, misalnya jam 12 malem ke bawah, yang nyeberang itu yang ganjil, baik motor maupun mobil, kemudian jam 12 malem ke atas kemudian yang genap, tapi ini sifatnya imbauan, jadi kita mengajak masyarakat mau menyeberang pada siang hari,” paparnya.

Sedangkan opsi kedua adalah dengan pola diskon. “Yang nyeberang siang hari akan kita beri diskon, sedangkan pada malam hari kita akan tambah tarifnya, jadi kita dorong supaya masyarakat bisa berangkat dari malem, pindah ke siang hari. Masyarakat harus kita edukasi,” katanya.

Dia menambahkan bahwa rapat persiapan mudik itu merupakan rapat pertama tahun ini.

“Rapat ini untuk mengumpulkan persiapan dan persoalan terkait angkutan Lebaran 2019, manajemennya seperti apa, karena memang sekarang ini jalan tol di Bakauheuni Lampung sudah jadi, kemungkinan penumpang dan kendaraan itu mengalami kenaikan 15 persen, sedang suplai kita untuk kapal dan dermaga masih seperti tahun lalu. Jadi artinya kita harus meningkatkan dan melakukan manajemen yang baik untuk pengaturannya,” terangnya.

Sementara General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Solikin menyatakan pihaknya sudah membuat rencana teknis dalam menghadapi arus mudik 2019, di antaranya menyiapkan dermaga tujuh yang dikhususkan untuk kendaraan roda dua beserta fasilitasnya.

“Begitu juga persiapan loket, toilet pemudik dan lain sebagainya. Insya Allah kita siap melayani masyarakat dengan baik,” ujarnya. (Man/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini