SERANG – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim), Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada pemilih milenial menghilangkan fitnah Jokowi yang disebut sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) saat menggunakan hak pilihnya pada pemungutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Hal tersebut diungkapkan Luhut dalam Diskusi Nasional ‘Indonesia 2045 Berdaulat Maju dan Berpengaruh pada Tataran Global’ di Gedung Merdeka jalan Asia Afrika Kota Bandung Jawa Barat.
“Pilihlah sesuai nuranimu, tapi jangan dengan berita-berita hoax, berita-berita misalnya presiden itu PKI atau komunis atau anti Islam, jangan itu,” ujar Luhut, Jumat (5/4/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga mengingatkan pemilih milenial bahwa Indonesia tidak layak dipimpin oleh figur yang temperamental. Bahkan, Luhut menegaskan Indonesia harus dipimpin oleh figur yang memahami permasalahan hanya asal bicara.
“Tidak bisa merawat Indonesia ini dengan marah-marah, tidak bisa datang dengan omong-omong. Semua harus dengan studi yang cermat dan itu yang saya pelajari di usia saya sudah mulai tua ini, semua harus dilakukan dengan itu,” katanya dikutip dari VIVA.co.id.
Luhut juga meminta pemilih milenial agar dewasa dalam menyikapi dinamika Pilpres 2019 agar terciptanya pesta demokrasi yang menghasilkan pemimpin yang terbaik. “Kalau kita datang dengan emosional, dengan berburuk sangka, itu enggak akan bagus. Jernih Anda melihat, saya harap itu bisa membawa Indonesia lebih bagus lagi dan pesta demokrasi kita lakukan dengan baik, cermat,” katanya.
Luhut juga meminta milenial untuk tetap menjaga hubungan baik dengan sesama walaupun beda pilihan saat pencoblosan. “Jangan kita jadi musuhan, tidak perlu berantem. Negara ini harus kita rawat, jadi jangan, kalau kita beda pendapat langsung destruktif, saya kira itu tidak elok,” terangnya. (Red)
Sumber : VIVA.co.id
