
PANDEGLANG – Dalam rangka mengatasi banjir dan longsor akibat dampak luapan Sungai Cidanau, Cidurian dan Ciujung, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang mengelar acara Pelatihan bagi para Kelompok Masyarakat Siaga Bencana (KMSB), manajemen Pengelolaan resiko banjir dan longsor program Flood Management In Selected River Basin (FMSRB) di Hotel Horizon Altama, Senin (11/11/2019).
Kepala Bappeda Kabupaten Pandeglang, Utuy Setiadi mengatakan kegiatan pelatihan ini digelar dalam rangka mitigasi bencana banjir dan longsor yang di akibatkan aliran sungai
besar tersebut, para Kelompok Masyarakat Siaga Bencana (KMSB) di berikan pemahaman dan pelatihan.
“Bagaimana mereka memberikan edukasi kepada masyarakat bilamana terjadi bencana, sehingga masyarakat akan paham apa yang harus di lakukan apabila terjadi bencana banjir dan longsor,” katanya melalui siaran tertulis.
Lebih lanjut Ia mengatakan program flood management in selected river basin merupakan program Pemerintah Pusat dalam bentuk sinergitas kegiatan antara Pemerintah Pusat dengan daerah. Program ini menyasar pada pengelola dampak dan resiko yang di akibatkan banjir dan longsor.
“Program Flood Management In Selected River Basin di Kabupaten Pandeglang tersebar di beberapa OPD, untuk fisiknya ada di Dinas Pertanian dan PUPR, sedangkan kita hanya kegiatan yang sifatnya non fisik, seperti pembentukan kelompok, pelatihan pengelolaan sampah dan pelatihan menghadapi bencana pada saat terjadi bencana banjir dan longsor,” tuturnya.
Sementara itu, dalam arahanya, Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Pery Hasanudin mengatakan program FMSRB sebagai upaya untuk mengembangkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana, karena memang wilayah Kabupaten Pandeglang termasuk wilayah yang rentan bencana.
“Atas dasar itulah Pemkab mendorong semua pihak untuk dapat mengembangkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap pengelolaan resiko bencana, selain itu, program ini juga dapat dimanfaatkan dalam rangka mensejahterakan petani untuk melakukan pengembangan di sektor pertanian,” terangnya.
(Red)