Beranda Hukum Mahasiswa UIN Banten Jadi Korban Jambret

Mahasiswa UIN Banten Jadi Korban Jambret

Korban jambret (kerudung merah jambu) bersama rekan-rekannya usai peristiwa penjambretan di area Stadion Maulana Yusuf Ciceri, Kota Serang. (Foto: Ade/bantennews.co.id)

SERANG – Warga Kota Serang harus lebih waspada jika melintas di jalan sepi di Kota Serang, Banten. Sebab kejahatan kian meraja lela menyasar perempuan sebagai korbannya.

Kali ini korbannya, Eka Yulianingsih mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Banten. Peristiwa tersebut terjadi di gang sempit jalan antara gedung Disdukcapil Kota Serang dan Kantor Honda, Ciceri, Kota Serang.

Korban nyaris menjadi korban penjambretan disertai bius. Saat kejadian korban bersama teman perempuannya mengaku kaget ketika ada seseorang melintas di lokasi pada pukul 14.30 WIB.

Laki-laki berbadan tinggi dan berkemeja menenteng sebuah map membuat korban tidak curiga. Namun setelah mendekat, pelaku langsung mengeluarkan sapu tangan dan memeluk tubuh koban. Pada bagian lain tangan pelaku hendak membekap hidung korban dengan sapu tangan.

“Pelakunya satu orang, kaya mau ngebius, ternyata benar saat berpapasan laki-laki itu dengan cepat langsung nutup dan rangkul muka saya dengan kain,” ujar korban ditemui di gang sempit, Rabu (3/10/2018).

Eka menceritakan gang sempit tersebut merupakan jalan yang biasa dilalui mahasiswa UIN SMH Banten sebagai jalan pintas dari kampus UIN menuju area stadion Maulana Yusuf Ciceri Kota Serang tempat kos mahasiswa. “Saya khawatir dan takut kalau lewat jalan ini lagi,” ujarnya.

Sebelumnya, mahasiswi UIN SMH Banten, Rizkia Fitri Ramadhani (20) menjadi korban penjambretan dengan pembiusan terlebih dulu pada Senin (1/10/2018).

Rizkia menjelaskan, upaya pembiusan dan penjambretan itu terjadi saat dirinya bersama satu teman perempuannya hendak pulang ke kosan tempat tinggalnya dengan melintasi gang sempit antara Disdukcapil Kota Serang dan Dealer Honda sekitar pukul 16.00 sore.

Namun, saat ia berjalan, seorang laki-laki yang berjalan di depannya berhenti dan seolah mempersilahkannya untuk berjalan duluan. Pada waktu ia melewati tubuh laki-laki itu, ia dibius dengan sapu tangan menutupi mulut dan hidungnya. Beruntung, ia masih sadar saat pelaku mencoba membiusnya, sehingga ia berhasil melarikan diri.

Ia menduga, racun bius tersebut tidak berhasil membuatnya pingsan karena dosisnya yang terlalu sedikit. Meski syok dan kaget, Rizkia mengingat ciri-ciri pelaku yang menurutnya memiliki tampang seperti layaknya seorang mahasiswa, selain itu pelaku memiliki postur yang cukup tinggi.

“Pelakunya kaya mahasiswa soalnya pakaiannya rapi dan bawa tas, tapi itu masih samar, yang pasti perawakannya tinggi,” katanya.

Atas peristiwa itu, ia mengaku merasa khawatir dan takut jika akan bepergian. Terlebih, ujar Rizkia, ia terbiasa berjalan kaki karena tidak memiliki kendaraan. “Saya masih takut kalau mau keluar,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, wartawan belum mendapat konfirmasi dari pihak Satuan Reserse Kriminal Polres Serang Kota. Kasatreskrim Polres Serang Kota AKP Richardo Hutasoit belum merespon panggilan wartawan. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini