Beranda Pendidikan Mahasiswa Peringati ISD di Serang dengan Nyalakan Lilin

Mahasiswa Peringati ISD di Serang dengan Nyalakan Lilin

Untirta Movement Community menggerlar aksi lilin sebagai bentuk refleksi terhadap keadaan Pendidikan di Indonesia

SERANG – Memperingati Internatioal Student Day atau ISD, Untirta Movement Community menggerlar aksi lilin sebagai bentuk refleksi terhadap keadaan Pendidikan di Indonesia .

Peringatan ISD berawal dari peristiwa pada 17 Oktober 1989, ketika pelajar dan mahasiswa di Cekoslovakia harus mendapatkan tindakan refresif dari rezim nazi akibat menggelar aksi menentang kediktaktoran pada saat itu.

Menurut Kordinator Lapangan Acep Rahmat, aksi ini menjadi refleksi untuk kita semua bahwa ternyata kondisi di Cekoslovakia ternyata tidak jauh berbeda dengan kondisi di negara Indonesia.

“Hari ini pendidikan Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi, kita ambil contoh saat aksi masa yang dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa pada sekitaran tgl 24-30 September lalu, yang harus menelan korban jiwa akibat tindakan refresifitas negara terhadap pelajar, ini kan sebuah ironi,” kata Acep.

Ia menambahkan, ia bersama rekan-rekan sebagai kaum pelajar sudah melakukan kajian terhadap isu-isu dan mencoba untuk mengkritisinya agar keadaan negara lebih baik.

“Tapi ternyata tindakan refresif yang kami terima dan tanpa ada pengusutan tuntas serta keadilan terhadap itu, makanya kami juga menabur bunga dan mendoakan kawan-kawan kami yg gugur kemarin,” kata dia.

Komersialisasi pendidikan, menurut dia, juga menjadi permasalahan, karena pendidikan yang harusnya menjadi hak setiap warga negara belum sepenuhnya diberikan. Adanya penurunan jumlah peserta didik di setiap jenjang yang semakin tinggi pendidikan semakin sedikit jumlah peserta didiknya menjadi barometer bahwa ekonomi yang menjadi permasalahan.

“Artinya kan ada sebuah komersialisasi yang dilakukan, pendidikan menjadi jasa yang harus dibayar mahal oleh masyarakat, sampai akhirnya ada opinia bahwa pendidikan itu mahal,” tutupnya.

Roni, warga sekitar pun mengapresiasi kegiatan tersebut. “Ini positif dan mengingatkan saya sebagai orang tua ternya permasalahan pendidikan sangat nyata. Dalam aksi ini UMC mengajak warga untuk bernyanyi bersama lagu-lagu nasional dan perjuangan kemudian ditutup dengan ditiupnya lilin sebagai bentuk kekecewaan,” katanya.

(You/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini