Beranda Pendidikan Magnifique Indonesia dan Yayasan Dian Sastrowardoyo Gelar Webinar Gratis

Magnifique Indonesia dan Yayasan Dian Sastrowardoyo Gelar Webinar Gratis

Foto istimewa

SERANG – Pandemi Covid-19 telah mengubah tata cara belajar dan mengajar di seluruh dunia termasuk di Indonesia, dari sistem tatap muka langsung menjadi daring. Hal ini dilakukan setiap negara untuk dapat menekan laju pertumbuhan penyebaran virus dengan tidak melakukan kegiatan yang bersifat komunal, seperti halnya kegiatan bersekolah secara langsung.

Dengan segala kesiapan maupun ketidaksiapan yang ada, dunia pendidikan Indonesia pun harus menyesuaikan diri dengan sistem belajar mengajar ini, padahal tidak semua kegiatan belajar dapat dilakukan 100% secara daring.

Salah satunya adalah seminar yang kerap dilakukan oleh institusi pendidikan secara berkala. Meski kegiatan serupa tetap dilakukan secara daring oleh banyak pihak, kenyataannya tidak semua pelajar maupun mahasiswa memiliki akses yang setara untuk mengikuti kegiatan ini.

Keterbatasan akses menjadikan sebagian mahasiswa maupun pelajar tidak mendapat kesempatan untuk membekali diri dengan kegiatan yang menginspirasi seperti webinar, untuk kemudian maju ke jenjang kehidupan berikutnya dengan lebih baik.

Hal ini yang menjadi alasan bagi Magnifique Indonesia dan Yayasan Dian Sastrowardoyo untuk menggelar webinar gratis bagi para pelajar dan mahasiswa selama era pandemi ini masih berlangsung, dengan menargetkan daerah kurang terjangkau dan terfasilitasi.

 

“Sebagai salah satu pelaku industri kreatif yang kerap menerima tenaga kerja fresh graduate, Magnifique Indonesia banyak bekerja sama dengan para lulusan universitas yang berkualitas prima. Hal ini disebabkan mereka rajin membekali diri dengan berbagai kegiatan yang menginspirasi, di antaranya adalah mengikuti seminar dan workshop. Terbersit pertanyaan, bagaimana jika selama era pandemi ini kegiatan tersebut menjadi sangat terbatas, sementara mereka masih memiliki kebutuhan untuk terus membekali diri dengan berbagai bakat dan ilmu” ujar Arifaldi Dasril, Managing Partner Magnifique Indonesia menjelaskan alasannya, Minggu (21/9/2020).

Sementara Dian Sastrowardoyo, pekerja seni dan salah satu pendiri Yayasan Dian Sastrowardoyo mengungkapkan pihaknya berkomitmen untuk berperan aktif dalam memajukan pendidikan di Indonesia, di mana pendidikan adalah salah satu dari tiga pilar utama yayasan, selain pemberdayaan perempuan dan dukungan terhadap budaya Indonesia.

“Situasi pandemi ini memunculkan pertanyaan apa yang bisa kami lakukan agar para pelajar dan mahasiswa, khususnya di daerah yang kurang terjangkau, tetap terdidik dan dapat membekali diri dengan baik? Dari sinilah muncul ide untuk menjalankan webinar gratis ke berbagai kampus dan sekolah dengan menggandeng para pembicara yang memiliki keahlian di bidangnya,” ujarnya.

 

M-Class merupakan sebuah webinar berbentuk diskusi daring yang diprakarsai oleh Magnifique Indonesia dan Yayasan Dian Sastrowardoyo dan akan dilakukan secara berkala setiap bulan di kampus dan sekolah yang berbeda melalui aplikasi Zoom. Menggandeng para pembicara yang akan berbagi ilmu dalam durasi 90-120 menit setiap sesinya, M-Class menampilkan tema berbeda sesuai dengan jurusan kampus yang dituju.

Topik-topik yang akan diangkat antara lain adalah industri film, kewirausahaan, digital, fashion, broadcasting, jurnalisme, kehumasan, komunikasi, kesehatan dan banyak lagi. Tak hanya itu, M-Class juga akan membekali kuota data tambahan kepada para peserta agar dapat leluasa mengikuti sesi seminar tanpa merasa terbebani.

“Kegiatan ini mengusung semangat kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak dengan tujuan berbagi ilmu untuk para pelajar dan mahasiswa yang membutuhkan. Dan ini dimungkinkan dengan kemajuan teknologi saat ini. Kami juga membuka diri untuk bekerja sama dengan para pihak agar kegiatan semacam ini bisa terus berlangsung dan menjangkau daerah yang lebih luas lagi” tutup Dian Sastrowardoyo lagi.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini