Beranda Kesehatan Komisi IX DPR RI Berharap Vaksinasi Covid-19 di Banten Berjalan Lancar

Komisi IX DPR RI Berharap Vaksinasi Covid-19 di Banten Berjalan Lancar

Krisdayanti, Anggota Komisi IX DPR. (Ade/bantennews.co.id)

 

SERANG – Krisdayanti, Anggota Komisi IX DPR RI berharap pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di wilayah Banten berjalan baik dan lancar. Hal tersebut dikatakannya usai melakukan kunjungan kerja komisi IX DPR RI di Pendopo Bupati Pandeglang, Jumat (22/1/2021).
“Iya tadi kami bersama rombongan anggota komisi IX DPR RI sudah mendengarkan paparan dari Bupati Pandeglang dan jajarannya. Dan kami sampaikan juga bahwa kami ingin semua elemen baik pemerintah dan masyarakat harus bersinergi menyukseskan vaksinasi Covid-19,” ucapnya.

Dan ia juga tengah berupaya Dana Anggaran Khusus(DAK) dari pemerintah pusat dapat disalurkan ke wilayah Banten, terutama Pandeglang. Dan pemerintah daerah juga harus mampu manfaatkan anggaranya untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Pandeglang. ” Kami sudah dengar tadi dari pihak Dinas Kesehatan Pandeglang. Mudah-mudahan DAK yang diharapkan dokter tadi bisa diprioritaskan di daerah Pandeglang. Jadi anggaran daerah juga harus dimaksimalkan penggunaannya,” ucapnya.

Saleh Partaonan Daullay, anggota Komisi IX DPR RI juga berharap vaksinasi Covid-19 dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan semua pihak.

“Saya menginginkan pelaksanaan vaksinasi ini berlangsung dengan baik tanpa ada kekurangan apapun,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu ia sempat mempertanyakan argumentasi dasar yang menjadikan Pandeglang sebagai sasaran vaksinasi tahap pertama termin kedua ini. Politisi Fraksi PAN itu juga ingin mendapatkan informasi yang jelas mengenai kriteria target sasaran penerima vaksin di Kabupaten Pandeglang.

“Kriteria yang menjadi target sasaran apakah sama dengan yang disampaikan pemerintah pusat atau ada kebijakan lokal. Jangan sampai rakyat kecil malah tidak termasuk dalam kriteria itu,” ujarnya.

Saleh mengungkapkan, dari penjelasan yang pernah disampaikan Kemenkes, ada penelitian di Jakarta yang dilakukan di tempat kumuh, yang ternyata hampir 60 persen dari mereka sudah pernah terpapar Covid-19.

“Mereka termasuk OTG (orang tanpa gejala), dan mereka sembuh dengan sendirinya. Tidak ada intervensi negara dalam hal itu. Kalau itu yang kita inginkan, berarti penanganan Covid  tidak benar. Oleh karenanya, soal pendataannya juga harus dijelaskan,” kata Saleh.

Disisi lain ia setuju dengan sosialisasi-sosialisasi yang telah dilakukan Dinkes Pandeglang dalam persiapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini. Saleh mengimbau agar jangan sampai ada warga masyarakat yang terkena Covid-19 tetapi tidak mendapat tempat dan perawatan dengan benar.

Ia juga mendorong agar rumah sakit swasta juga membuka pintu pelayanan bagi penanganan covid ini. “Saya protes kepada Menkes, Rumah Sakit swasta harus membuka pintu (pelayanan covid). Karena kalau hanya dibebankan kepada pemerintah, itu artinya enak sendiri rumah sakit swastanya. Jangan kalau bekerjasama soal BPJS dengan rumah sakit swasta mereka mau karena uangnya besar, tetapi begitu soal penanganan covid, tidak mau karena takut citra rumah sakitnya buruk. Padahal ini adalah tugas mulia,” tegasnya.

Kepada BPOM Saleh meminta agar ada langkah antisipasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi Cold Chain (Rantai Pendingin) yang terganggu akibat arus listrik yang kurang baik seperti yang dialami di beberapa daerah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang   Raden Dewi Septiani memaparkan, jumlah vaksinator yang sudah dilatih ada sebanyak 118 orang. Adapun jumlah tempat pelayanan vaksinasi yaitu sejumlah 51 lokasi, yang terdiri dari 36 Puskesmas, 2 RSUD, 2 RSIA, dan 11 klinik swasta.

Terkait pelaksanaan persiapan vaksinasi, Dinkes Kabupaten Pandeglang sudah melakukan berbagai sosialisasi, diantaranya sosialisasi vaksinasi bagi Forkopimda lintas sektor dan lintas program, sosialisasi simulasi pelaksanaan vaksin bagi tenaga kesehatan, dokter, petugas imunisasi Puskesmas, RS Aulia, RS Berkah, dan klinik swasta, serta sosialisasi bagi tenaga kesehatan di 36 Puskesmas.

Dikatakannya, kendala dalam pelaksanaan vaksinasi yang dihadapi Kabupaten Pandeglang yakni masih banyaknya petugas kesehatan dan masyarakat yang belum paham terkait vaksinasi covid-19 dan merasa takut karena banyaknya pemberitaan hoax, baik dari medsos maupun informasi yang tidak benar yang berkembang diluar.

Selain itu, ketersediaan cold chain (rantai dingin) di Kabupaten dan Puskesmas juga mengalami persoalan tersendiri, dimana ada beberapa tempat di wilayah Pandeglang yang sering mengalami padam listrik, sehingga cold chain (rantai dingin) tersebut tidak berjalan maksimal akibat lemahnya aliran listrik dibeberapa tempat tersebut.

Kendala lain yakni mengenai aplikasi sasaran nakes yang sulit diakses. Dinkes Pandeglang juga berharap pelaksanaan vaksinasi covid 19 di Pandeglang dapat berjalan sukses sesuai harapan.(Dhe/Red/SG)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini