Beranda Sosial KPJ Kota Serang Bikin Rumah Singgah dan Sekolah Jalanan Mandiri

KPJ Kota Serang Bikin Rumah Singgah dan Sekolah Jalanan Mandiri

Peresmian rumah singgah. (Ade/bantennews)

SERANG – Para penyanyi jalanan atau kerap disebut pengamen di Kota Serang berupaya untuk melawan stigma negatif yang melekat pada diri mereka, dengan membentuk rumah singgah dan sekolah jalanan. Di tempat itu, mereka menggelar pendidikan kesetaraan Paket B dan C bagi para penyanyi jalanan yang ada di Kota Serang.

Pembina Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Kota Serang, Irfan Hadiana mengatakan bahwa pembentukan rumah singgah dan sekolah jalanan tersebut merupakan karya nyata yang dilakukan oleh para pelaku seni jalanan, dalam meningkatkan kualitas anggota-anggotanya.

“Pembentukan rumah singgah dan sekolah jalanan ini merupakan karya nyata kami, dengan melakukan penjualan baju-baju Alhamdulillah kami bisa menyewa tempat ini. Meskipun memang masih belum lunas,” ujarnya usai ditemui di rumah singgah dan sekolah jalanan yang berlokasi di belakang Terminal Pakupatan, Kamis (18/2/2021).

Ia mengatakan, saat ini pihaknya menunggu itikad baik dari pemerintah untuk dapat memperhatikan para pelaku seni jalanan yang ada di Kota Serang. Sebab menurutnya, selama ini pemerintah terkesan melakukan pembiaran atas ‘dunia jalanan’ yang terjadi, khususnya di Kota Serang.

“Kami ingin pemerintah memiliki sense of belonging, dan tidak melakukan pembiaran terhadap apa yang terjadi di jalanan. Karena pada dasarnya KPJ Kota Serang ingin berubah, KPJ Kota Serang ingin lebih baik lagi,” ucapnya.

Dalam menggelar sekolah jalanan, Irfan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Maju Bersama yang ada di Kabupaten Pandeglang. Ia menjelaskan, pihaknya menggandeng PKBM dari Pandeglang lantaran di Kota Serang tidak ada PKBM yang bersedia untuk bekerja sama secara gratis.

“Kami dua bulan mencari PKBM yang bisa bersinergi dan mungkin tanpa ada biaya itu tidak ada di Kota Serang. Namun ternyata dari PKBM Maju Bersama asal Pandeglang siap untuk bersinergi tanpa biaya. Ini menjadi ironi sebenarnya, namun kami mengapresiasi dan KPJ Kota Serang akan bekerja sama dengan mereka yang tidak pura-pura peduli,” ujarnya.

Untuk para peserta sekolah jalanan, ia menuturkan bahwa untuk rombongan pertama akan ada 39 peserta didik. Dari 39 peserta didik itu terbagi menjadi dua tingkatan yakni Paket B dan C.

“Itu untuk rombongan pertama yang akan ikut program pendidikan kesetaraan. Kalau untuk secara keseluruhan, kami memiliki anggota potensial sekitar 390 orang yang tersebar di 8 titik mengamen,” ucapnya.

Kabid Rehabilitasi Sosial (Rehsos) pada Dinsos Kota Serang, W. Laras Wijayanti, mengatakan bahwa pihaknya bangga dengan KPJ Kota Serang yang telah melakukan terobosan, dengan membentuk rumah singgah dan sekolah jalanan secara mandiri.

“Karena memang tidak dipungkiri, masyarakat kita ini masih banyak yang memerlukan pembinaan yang berkelanjutan. Karena memang adanya ketidakmampuan. Jadi dengan konsep rumah singgah dan sekolah jalanan, ini sangat membantu dan perlu diapresiasi,” ujarnya.

Ia mengatakan, dengan adanya sekolah jalanan yang dibentuk oleh KPJ Kota Serang ini sangat mempermudah keteraksesan pendidikan bagi para penyanyi jalanan, dan mereka yang kurang memiliki kemampuan untuk dapat mengeyam pendidikan formal.

“Ini dapat menjadi motivasi bagi masyarakat yang lainnya untuk dapat membuat rumah singgah seperti yang dilakukan oleh KPJ, agar mereka yang membutuhkan juga dapat mengakses pendidikan. Jadi saudara-saudara kita juga dapat mengakses. Dan ini menjadi model percontohan,” ucapnya.

Pembina Yayasan Insan Al-Faizin yang menaungi PKBM Maju Bersama, Dede mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung adanya rumah singgah dan sekolah jalanan yang diinisiasi oleh KPJ Kota Serang.

“Kami siap untuk mengawal dalam hal pembelajaran dan segala hal lainnya. Kami akan datangkan semuanya untuk mendukung rumah singgah dan sekolah jalanan,” ucapnya.(Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ