Beranda Peristiwa Kisruh Scrap PT KOS, Masyarakat Sekitar Pabrik Sebut Ada Upaya Adu Domba

Kisruh Scrap PT KOS, Masyarakat Sekitar Pabrik Sebut Ada Upaya Adu Domba

Warga dan ormas di Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol saat memberikan keterangan pers. (Gilang)

CILEGON – Kabar akan adanya aksi unjuk rasa oleh Ormas Brigade Al-Khairiyah kepada PT Krakatau Osaka Steel (KOS) dua hari berturut-turut mulai Kamis (19/11/2020) mendatang menuai reaksi kelompok warga yang tinggal terdekat dengan lokasi pabrik.

Ketua RW 07 Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Taufikurrohman menjelaskan bahwa pihaknya menduga kuat adanya upaya adu domba oleh pihak tertentu di balik aksi tersebut dengan memanfaatkan Ormas Brigade Al-Khairiyah.

“Kami sudah mengetahui aksi yang akan dilakukan unsurnya adu domba. Pelakunya kita sudah tahu dengan inisial B, dan ini akan kami tindak tegas karena semua sudah tahu bahwa sesungguhnya kami adalah warga yang paling terdampak dengan keberadaan PT KOS,” ujar Taufikurrohman dalam keterangan persnya, Selasa (17/11/2020).

Informasi yang dihimpun, rencana unjuk rasa itu dilakukan lantaran pihak PT KOS dinilai telah mengabaikan aspirasi masyarakat yang menduga adanya monopoli jual beli scrap dari perusahaan tersebut. Oknum B, menurutnya sudah melakukan upaya penghasutan dengan memprovokasi sejumlah ormas terkait kerja sama yang sudah terjalin antara warga setempat dan PT KOS.

“Kami sudah tidak bisa toleransi lagi, kami akan lakukan tuntutan kepada B. Bila dalam minggu ini dia tidak meminta maaf, maka kami akan datangi kediamannya, karena sudah mengganggu kondusifitas lingkungan,” imbuhnya.

Senada dikatakan Juhadi, Ketua RW 06. Menurutnya sebelum beredar kabar akan adanya rencana aksi unjuk rasa dari Brigade Al- Khairiyah, upaya adu domba terhadap ormas dan kelompok masyarakat lingkungan lainnya bahkan sudah sempat dilakukan oknum tersebut.

“Dia coba masuk ormas yang ada di Rawa Arum mentah, bergeser ke Warnasari mentah, Grogol mentah, sekarang dipakai Brigade Al-Khairiyah untuk kekuatan menghantam PT KOS. Kami juga yang merupakan Paguyuban Alumni Al-Khairiyah akan mengadakan aksi yang sama jika sampai terjadi unjuk rasa. Karena kami ingin ada kondusifitas di wilayah kami,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPC Bravo 5 Cilegon, Edi Hariadi memaklumi adanya perlawanan masyarakat yang menolak adanya aksi itu karena berharap iklim investasi di sekitar lingkungan tetap berjalan dengan baik.

“Masyarakat ini kan ingin kondusif, selama ini sudah kondusif, komunikasi antara PT KOS dengan masyarakat sudah baik. Oknum B ini sudah diberikan kesempatan berusaha di PT KOS di tahun pertama dan kedua. Nah upaya adu domba ini bukan kali pertama, sebelumnya dia juga pernah bikin fitnah ini itu. Seharusnya kan dia dan orang-orang di sekitarnya berpikir, kenapa tidak lagi didukung lingkungan?,” ujarnya.

Lebih jauh Edi pun menyayangkan bila nama besar Al-Khairiyah yang selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan malah dimanfaatkan oleh kepentingan oknum tertentu. “Kalau bicara Al-Khairiyah kami tersinggung, karena kami pun dididik dan dibesarkan Al-Khairiyah, ijazah kami Al-Khairiyah dan Al-Khairiyah itu milik umat,” ujarnya. (dev/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ