Beranda Artis Ketika Serpong Jadi Markas Nuklir Milik Tiongkok

Ketika Serpong Jadi Markas Nuklir Milik Tiongkok

Tangkapan layar film The Old Guard 2 dalam platform Netflix.

TANGSEL – Nama Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendadak jadi perbincangan setelah muncul sebagai latar dalam film laga produksi Hollywood, The Old Guard 2. Dalam salah satu adegan, kawasan yang akrab dengan jalan tol dan deretan perumahan ini digambarkan sebagai markas nuklir milik Republik Rakyat Tiongkok.

Adegan dibuka dengan pengambilan gambar di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Kamera kemudian bergeser ke arah Serpong. Namun alih-alih menampilkan taman kota, kampus swasta, atau kawasan teknologi seperti Puspiptek, penonton justru disuguhkan visual sebuah fasilitas nuklir supercanggih—dikelilingi pagar listrik, dijaga aparat bersenjata, dan dibalut suasana penuh kerahasiaan.

Reaksi dari penonton Indonesia pun tak terbendung. Di media sosial X (sebelumnya Twitter), banyak warganet yang membagikan cuplikan adegan dan melontarkan komentar bernada terkejut, heran, hingga geli.

“Di Serpong ada fasilitas nuklir, tapi yang jaga polisi Cina,” tulis akun @alexandriOda. Pengguna lain, @Dyojnogin, menulis, “Awal-awal gw kaget, kek hah ini Bunderan HI nggak si? Pekteh bener The Old Guard 2 Jakarta. SERPONG NUKLEAR FACILITY CENAH.”

Sebagian penonton berspekulasi bahwa lokasi tersebut mungkin merujuk pada kawasan Puspiptek, sebuah pusat riset milik pemerintah yang memang berlokasi di Serpong dan menjadi rumah bagi beberapa lembaga strategis seperti Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

Namun dalam film, fasilitas itu diambil alih oleh pihak asing. Para penjaganya berbicara dalam bahasa Mandarin, meski kendaraan mereka berpelat Jakarta (B). Tidak ada keterangan resmi mengenai latar tempat yang digunakan untuk syuting adegan tersebut.

Dalam alur cerita The Old Guard 2, fasilitas nuklir di Serpong menjadi lokasi penting. Dua antagonis utama, Quynh (Van Veronica Ngo) dan Discord (Uma Thurman), merancang kekacauan global dari tempat itu: meledakkan reaktor nuklir dan menebar teror. Rencana mereka diadang oleh Andy (Charlize Theron), pemimpin kelompok tentara abadi yang kini kehilangan keabadiannya sejak film pertama. Pertarungan pun pecah, menampilkan ledakan besar, tembak-menembak, hingga duel tangan kosong.

Baca Juga :  Nia Ramadhani Kembali Tampil di Layar Kaca

Film berdurasi 107 menit itu disutradarai Victoria Mahoney, dengan skenario ditulis Greg Rucka dan Sarah L. Walker. Selain Theron, jajaran pemeran mencakup Uma Thurman, Henry Golding, Kiki Layne, Chiwetel Ejiofor, dan Luca Marinelli. The Old Guard 2 tayang perdana di Netflix pada 2 Juli 2025.

Bagi sebagian penonton luar negeri, adegan di Serpong mungkin sekadar latar eksotis dalam kisah fiksi laga. Namun bagi warga Tangerang Selatan, kemunculan nama Serpong sebagai bagian dari narasi global menimbulkan rasa campur aduk: antara heran, lucu, dan diam-diam bangga.

Serpong, yang selama ini dikenal sebagai kawasan penyangga ibu kota dengan geliat ekonomi, pendidikan, dan gaya hidup urban, kini “naik kelas”, setidaknya dalam khayalan Film Hollywood.

Munculnya Serpong dalam film bertaraf internasional ini juga mengundang tanya: mengapa Serpong? Apakah karena nama “Puspiptek” terdengar cukup meyakinkan sebagai pusat riset nuklir? Ataukah karena sinema global tengah mencari lokasi-lokasi baru yang terasa asing namun nyata?

Yang jelas, untuk kali ini, Serpong tak sekadar menjadi lokasi geografis. Ia hadir sebagai bagian dari imajinasi dunia. Meski fiktif, ia masuk ke dalam lanskap narasi global, sejajar dengan Berlin, Tokyo, dan Casablanca.

Dan bagi sebagian warga, itu sudah cukup membuat Serpong terasa lebih penting dari biasanya.

Penulis: Mg-Ahmad Rizki
Editor: Usman Temposo

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News