Beranda Peristiwa Kendaraan ODOL Kian Marak, Jalan Palima Pakupatan Jadi Jalur Tengkorak

Kendaraan ODOL Kian Marak, Jalan Palima Pakupatan Jadi Jalur Tengkorak

Kendaraan ODOL terparkir di bahu Jalan Syeh Nawawi Al Bantani, Kota Serang.

SERANG – Masyarakat Kota Serang mengeluhkan maraknya lalu lintas truk over dimension and over load atau biasa disebut ODOL. Selain mengotori jalan dengan ceceran tanah dan pasir, pengendara juga merasa khawatir terjadi kecelakaan akibat jalan licin dan truk yang kerap parkir di bahu jalan.

Salah satu pemotor Andre Alamsyah mengaku sangat terganggu dengan maraknya truk pengangkut tanah di jalur Palima – Pakupatan atau Jalan Syeh Nawawi Al Bantani, Kota Serang. “Karena mobil muatan kaya gitu sering bawa pasir dan bahan-bahan material lainnya, ke pengguna jalan lainnya bisa membahayakan juga kalau pasir dan debunya kena mata,” ucap Andre, Rabu (29/3/2023).

Andre menuturkan sudah banyak peristiwa kecelakaan di jalan yang melibatkan truk ODOL. Ia berharap pihak terkait tidak menutup mata dengan keberadaan truk ODOL di tengah lalu lintas warga Kota Serang.

“Sering ngeri aja, kalau lagi bawa motor di belakang ada truk besar yang muatannya over kapasitas, sudah banyak kejadian yang membahayakan kendaraan lainnya,” katanya.

Truk urukan tanah terparkir di Jalan Syeh Nawawi Al Bantani, Bogeg, Kota Serang.
Truk urukan tanah terparkir di Jalan Syeh Nawawi Al Bantani, Bogeg, Kota Serang.

Selain itu, ia berharap pemerintah setempat bisa segera menertibkan truk ODOL di jalur menuju pusat pemerintahan dan pemukiman warga. “Jangan sampai ketika sudah ada kejadian (kecelakaan lalu lintas) atau korban jiwa, pemerintah baru memperhatikan,” ujarnya.

“Ketika truk-truk sudah lewat pasti bikin macet jalanan, harapannya sih ditertibkan lagi karena ngerusak infrastruktur jalan,” harapnya.

Doni, warga Cipare Kota Serang mengaku pernah mengalami kecelakaan tunggal di jalur tersebut. Peristiwa terjadi pada Selasa (7/3/2023) malam. Saat ia melintas dari arah Pakupatan menuju Mapolda Banten, motor yang ditumpanginya tergelincir ceceran tanah merah tepat di Jembatan Aria Wangsakara, Kota Serang.

“Kondisinya memang setelah gerimis. Kebetulan jalan jadi licin. Roda depan meleset kena tanah. Jatuh berdua dengan teman. Beruntung di belakang nggak ada mobil lewat. Kalau ada, bisa ketabrak,” ujar pria yang hobi bersepeda itu.

Hal senada juga disampaikan oleh Faiz. Ia menuturkan, selain membahayakan keselamatan pengguna jalan, truk ODOL juga merusak jalan. Banyak jalan berlubang dan bergelombang akibat sering dilalui truk ODOL.

“Merusak fasilitas umum terutama jalan raya, itu kan mengganggu masyarakat,” tuturnya.

Ia juga berharap adanya kesadaran dari pengusaha jasa angkutan untuk tidak mengorbankan fasilitas publik. “Pengusaha juga harus sadar dengan dampak yang dirasakan oleh masyarakat, setidaknya ada peran pengusaha juga untuk menekankan agar mobil-mobilnya patuh aturan,” ucap Faiz.

Menanggapi truk ODOL yang banyak melintasi di sepanjang jalan Kota Serang, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Serang, Roni Yurani mengatakan pihaknya sedang koordinasi dengan Dishub Provinsi Banten untuk mengatasi truk ODOL.

“Kita sudah menyampaikan itu harus ada langkah-langkah dan tindakan Dishub Provinsi Banten, kami sifatnya hanya memberikan teguran saja tapi menyampaikan juga ke Provinsi,” kata Roni saat ditemui.

Selain itu, Roni menuturkan akan segera membahas truk-truk over kapasitas yang melintasi jalan-jalan di Kota Serang bersama Dinas Perhubungan Provinsi Banten.

Ia menghimbau kepada para pengusaha agar tetep mematuhi aturan yang telah ditentukan oleh undang-undang lalu lintas. “Masyarakat juga ketika menemukan hal-hal seperti itu untuk segera melaporkan ke pihak berwajib,” ucapnya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo mengakui tidak bisa bertindak sendiri untuk menertibkan truk ODOL di jalur Palima – Pakupatan. “Belum dilakukan koordinasi kebijakan penanganan ODOL dengan Kemenhub dan Polri,” ujarnya singkat.

Penulis: Dani

Editor: Wahyu

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini