Beranda Advertorial Kenali Diabetes Sejak Dini, Dokter RSU Tangsel Jabarkan Ciri-ciri dan Pencegahannya

Kenali Diabetes Sejak Dini, Dokter RSU Tangsel Jabarkan Ciri-ciri dan Pencegahannya

dr Harry Andrean saat memaparkan materi dalam seminar. (IST)

TANGSEL – Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar seminar terkait pengenalan diabetes sejak dini, serta ciri-ciri dan pencegahannya, Rabu (26/7/2023).

Dalam pemaparannya, dokter spesialis penyakit dalam, dr Harry Andrean yang juga menjadi narasumber di acara tersebut menjelaskan, bagaimana caranya untuk mencegah diabetes.

“Kalau bisa diabetes dicegah sejak dari remaja. Karena kalau sudah lanjut usia risikonya jadi semakin tinggi lagi dengan berbagai macam komplikasinya,” ujar dokter Harry.

Menurut Harry, untuk pencegahan diabetes tersebut dibagi-bagi. Pertama ada pencegahan primer. Pencegahan ini khusus untuk orang yang masih sehat dan belum ada diagnosa diabetes.

“Ini yang penting mulai menerapkan olahraga dan hidup sehat. Pola makan juga dijaga. Kalau bisa hindari junkfood dan makanan yang tinggi kalori dan gula,” ucapnya.

Lanjut Harry, berbeda dengan pencegahan sekunder. Pencegahan ini, kata dia, kalau orangnya sudah lansia dan sudah terdeteksi diabetes.

dr Harry Andrean. (IST)

“Mengimbau agara rutin screening pengecekan gula darah. Karena kita yang disini juga belum tentu bersih dari DM karena kita belum mengeceknya. Kalau usia di atas 40 tahun baiknya satu tahun 2 kali untuk pengecekan gula darah untuk memastikan apakah kita terkena diabetes atau tidak. Apalagi orang tua kita salah satunya terkena diabetes apalagi dua-duanya,” paparnya.

Kemudian pencegahan ketiga adalah pencegahan tersier. Pencegahan ini dikhususkan untuk orang yang sudah rutin pakai obat, pakai suntik insulin, kita cegah agar tidak komplikasi.

“Selanjutnya kita cegah agar penderita ini tidak setop minum obat dan suntik insulin. Karena tidak sedikit juga yang tidak mau suntik insulin dan hanya minum obatnya saja,” ungkap dokter Harry.

Sementara untuk Ciri-ciri penderita diabetes diantaranya, mudah lapar, cepat haus, selalu ingin buang air kecil, pandangan kabur, mudah kesemutan, jika terdapat luka akan lama sembuhnya, dan berat badan mengalami penurunan.

“Resiko diabetes juga bisa diderita lewat keturunan yah. Selanjutnya kehamilan dengan gula darah tinggi. Ibu dengan riwayat melahirkan bayi dengan berat badan 4 kilogram. Bayi yang memiliki berat badan lahir 2,5 kilo, dan usia di atas 40 tahun sangat beresiko terkena diabetes,” jelasnya.

Menurut dokter Harry, jumlah penderita diabetes saat ini semakin meningkat di dunia maupun di Indonesia. Oleh karenanya, hal itu harus dicegah dimulai dari pola hidup, pola makan, serta olahraga yang rutin.

“Pola makan sendiri di jaman sekarang ini sangat tidak sehat. Dimulai dari kurangnya sayur dan buah. Lebih memilih makanan junkfood yang tinggi kalori dan gula. Di jaman sekarang juga aktivitas olahraga itu berkurang. Aktivitas banyaknya dipergunakan untuk duduk. Ini juga meningkatkan resiko terkena diabetes,” ungkapnya. (Adv)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini