Beranda Peristiwa Kemarau Panjang Berdampak Kenaikan Harga Beras di Pasar Rangkasbitung

Kemarau Panjang Berdampak Kenaikan Harga Beras di Pasar Rangkasbitung

Kondisi persawahan warga yang mengalami kekeringan akibat tidak mendapatkan pasokan air.

LEBAK– Fenomena El Nino yang mengakibatkan kemarau panjang berdampak lada harga beras. Di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, harga beras naik dari Rp 12.500 menjadi 13.500 per kilogram.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat mengatakan, jika kenaikan harga beras di Pasar Rangkasbitung sudah terjadi dalam satu Minggu terakhir ini.

“Kenaikan harga beras tersebut masih ada efek dari fenomena El Nino sehingga mempengaruhi dari hasil panen,” kata Rahmat saat dihubungi, Rabu (11/10/2023).

Ia mengungkapkan, ketika permintaan beras banyak dan suplai beras kurang pasti akan berpengaruh pada harga beras yang naik.

“Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, kekeringan d Lebak semakin meluas hingga tersebar di 94 desa di 22 kecamatan. Dampaknya berakibat pada petani yang gagal panen,” ujarnya

Ia menjelaskan, saat ini sentra penghasil beras di Kabupaten Lebak ada tiga wilayah, yakni Kecamatan Wanasalam, Malingping, dan Warunggunung. Ketiganya merupakan lumbung padi bagi Kabupaten Lebak.

“Sebenarnya semua kecamatan punya, tetapi memang kebanyakan di daerah Selatan, dan yang paling banyak di wilayah Malingping,” imbuhnya.

Rahmat pun mengimbau, untuk para petani sambil menunggu hujan, karena sebelum El Nino pihak Distan Lebak sudah mengeluarkan surat edaran kepada setiap kelompok tani yang ada di Lebak.

“Mudah-mudahan masih bisa bersabar, sebentar lagi musim hujan dan bisa masuk masa tanam. Jadi kita atasi bersama-sama untuk kekeringan ini,” pungkasnya. (San/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini