Beranda Pemerintahan Jembatan Penghubung Provinsi DKI Jakarta-Banten Segera Dibangun

Jembatan Penghubung Provinsi DKI Jakarta-Banten Segera Dibangun

Ilustrasi - foto istimewa tempo.co

TANGERANG – Pemprov Banten saat ini sedang melakukan testpile terhadap perencanaan pembangunan jembatan sepanjang 1.400 meter yang menghubungkan antara DKI Jakarta dan Provinsi Banten.

Jembatan ini nantinya akan menghubungkan Kecamatan Kosambi di Tangerang, Banten dan Kecamatan Penjaringan di Jakarta.

Jembatan ini akan mempermudah warga Banten untuk ke Jakarta dan sebaliknya. Selain itu, jembatan yang memiliki lebar 21 meter ini juga akan mempercepat pengirimiman barang dari Banten ke Jakarta.

Kabid Penataan Ruang Dinas PUPR Provinsi Banten, Nurmutaqin mengatakan, pihaknya bersama Pemkab Tangerang dan Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan izin pembangunan jembatan yang berada di Kecamatan Penjaringan, tepatnya berada di Pulau C Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

“Izin yang sudah terbit adalah Izin Mendirikan Prasarana (IMP) dari DKI Jakarta, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Kabupaten Tangerang dan persetujuan pembangunan jembatan dari Pak Gubernur Banten,” kata Mutaqqin saat meninjau lokasi pembangunan jembatan di Pulau C, Kelurahan Taman Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (19/2/2019).

Ia menjelaskan, jembatan tersebut akan dibangun oleh pihak swasta. Namun setelah pembangunannya selesai, jembatan itu akan diserahkan ke pemerintah provinsi sesuai kewenangan di masing-masing wilayah.

“Jembatan ini dibangun oleh PT Kukuh Mandiri Lestari dan setelah selesai akan diserahkan ke pemerintah, menjadi milik pemerintah, nanti fungsinya bukan hanya milik PT Kukuh tapi juga masyarakat umum, jalan ini nyambung dengan jalan Provinsi Banten, atau yang disebut jalan cincin, dari Dadap terus sampai ke Tanara, Tirtayasa, Pontang, sampai Kawasan Kesultanan Banten,” ungkap Nurmutaqin dilansir Media Indonesia.

Ia menerangkan, selama proses pembangunan, pihaknya meyakini tidak akan mengganggu aktivitas warga yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan. Sebab menurutnya, sejauh ini, warga bersama pengembang selalu berjalan bersama-sama.

“Proses pembangunan jembatan dan operasional jembatan tidak mengganggu aktivitas nelayan, ke nelayan akan disiapkan alur pelayaran dengan cara pengerukan lumpur, lokasi pembangunan jembatan tidak terdapat hutan mangrove dan tidak menggusur kawasan pemukiman warga. Dari segi ekonomi, masyarakat sangat diuntungkan terhadap pembangunan jembatan itu,” terangnya. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disiniĀ