Beranda Peristiwa Jemaah Pengajian Damar Alam di Lebak Gelar Halal Bihalal

Jemaah Pengajian Damar Alam di Lebak Gelar Halal Bihalal

Kegiatan halal bihalal pengajian Damar Alam. (IST)

LEBAK – Ratusan santri dan kiai pengajian tasawuf dalam wadah Keluar Besar ‘Damar Alam’ di Lebak bagian selatan (Baksel) menggelar tasyakuran sekaligus halal bihalal di Aula Pondok Pantai Bagedur, Kecamatan Malingping, Minggu (29/5/2022) kemarin.

Acara diisi dengan dzikiran, tausyiah dan penguatan wadah pengajian dengan saling berkenalan antar jemaah pengajian.

Ketua panitia kegiatan, Sopyan Tsauri kepada wartawan mengatakan acara tasyakuran dan halal bihalal itu sudah rutin dilaksanakan untuk mempererat silaturahmi. Pengajian yang rutin dilaksanakan biasanya seminggu dua kali dengan kajian kitab-kitab salafiyah yang biasa dikaji di setiap pondok pesantren (ponpes) yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).

“Damar Alam ini adalah wadah pengajian tasawuf yang biasa dilaksanakan oleh para ustad, santri dan kiai di Lebak Selatan. Jumlah anggotanya hingga sekarang lebih dari 200 orang. Kita biasa rutin menggelar pengajian dengan para kiai setiap malam Rabu dan Kamis. Biasanya kita mengaji rutin Kitab Alhikam karya Ibnu Athoilah, Sirul Asror, Kimiatusyaadah, Fathul Robani, Ihya Ulumuddien, Khatamul Auliya. Selain itu juga kitab Fiqih Madhabul Arba’ah, Hidayatul Ummat serta kitab-kitab tasyauf lainnya,” papar Sopyan.

Sementara dalam tausyiahnya, Syuriah NU MWC Malingping, KH Uci Sanusi yang juga sesepuh Damar Alam mengajak semua anggota pengajian untuk membumikan kajian ilmu tasawuf untuk para santri.

“Kitab-kitab para ulama mashur perlu terus kita pelajari dan upayakan dan bisa ditransfer kepada generasi seterusnya agar terus tumbuh, saat ini era globalisasi digital sudah masuk dengan mudah ke rumah-rumah kita tanpa filter. Namun untuk budaya pengajian harus kita pertahankan seperti halnya dilakukan para ulama pendahulu kita, ini bisa menjadi benteng agama pada generasi di segala perubahan jaman.

“Mudah-mudahan dengan biasa mengaji kitab salafiyah kita bisa mempraktikkan makna tauladan dalam ajaran tersebut di kehidupan sehari-hari,” ujar Kiai Uci.

Sementara itu Ketua MWC NU Malingping, Kiai Usep Saepudin yang juga pengasuh wadah pengajian Damar Alam menyebut, wadah pengajian yang diasuhnya tersebut bukan merupakan faksi atau ajaran baru, namun hanya wadah biasa untuk pengajian khusus kitab tasawuf salafiyah.

“Jadi ini bukan suatu aliran atau ajaran baru. Nama Damar Alam ini hanya wadah pengajian tasawuf saja, hanya saja kita menggunakan nama dari bahasa Sunda, secara ajaran kita tetap pada mazhab safiiyah, dan secara ghirah organisasi kita ke Nahdlatul Ulama. Intinya kita tetap bertakjim pada ulama salaf dan madhabul Arba’ah sebagaimana para ulama Nusantara dulu. Tujuan kita ya dakwah lewat pengajian ini,” kata Kiai Usep.

(San/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News

Dukung BantenNews.co.id untuk terus menyajikan jurnalistik yang independen. Klik disini